Mobil Listrik BEV China Akan Serbu Indonesia, Begini Komentar Astra International Tbk

Mobil Listrik BEV China Akan Serbu Indonesia, Begini Komentar Astra International Tbk

Hadirnya mobil listrik BYD Auto Co.LTD ke Indonesia mendapatkan komentar dari PT Astra International Tbk (ASII).-reza-

JAKARTA, DISWAY.ID - Melemahnya nilai tukar Rupiah disinyalir akan memberikan dampak besar kepada industri otomotif di Indonesia, terutama setelah ekspor masif mobil listrik asal China ke Indonesia.

Bahkan, saat ini PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tengah mengurus impor mobil listrik berbasis baterai (BEV) asal China yaitu BYD Auto Co.LTD ke Indonesia.

Hadirnya mobil listrik BYD Auto Co.LTD ke Indonesia serta lemahnya nilai tukar Rupiah ini tentunya akan menimbulkan tekanan untuk PT Astra International Tbk (ASII).

BACA JUGA:Nasib Jukir yang Patok Tarif Parkir Bus Pariwisata di Istiqlal Rp300 Ribu

BACA JUGA:Biaya Tebus Maarten Paes Hingga Puluhan Miliran Rupiah, Bung Harpa: Baru Biaya Sidang Pengadilan Arbitrase Olahraga

Walaupun propek saham ASII dinilai masih positif sampai sekarang, Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan bahwa tren suku bunga tinggi serta pelemahan rupiah menjadi katalis negatif bagi emiten otomotif.

"Saham ASII menarik karena memiliki kinerja yang bagus dan valuasi masih murah. Kami merekomendasikan saham ASII trading buy dengan target Rp4.620 per saham," ujar Vicky dalam keterangan tertulisnya pada Senin 24 Juni.

Pada Jumat 21 Juni, saham ASII ditutup menguat 0.90 persen atau 40 poin ke level Rp4.490 per saham di lantai Bursa.

BACA JUGA:Jokowi Ungkap Dampak Konser Taylor Swift di Singapura: Capital Outflow Bagi Indonesia

BACA JUGA:Profil dan Biodata Voice of Baceprot, 3 Hijaber Asal Garut yang Bakal Manggung di Glastonbury Festival 2024

Namun, saham ASII telah terkoreksi 20.,53 persen secara year-to-date (YtD).

"Kami meyakini hal ini terutamanya disebabkan karena reaksi pasar terhadap munculnya persaingan baru di segmen kendaraan listrik berbasis baterai BEV, yang dianggap dapat mengancam posisi Astra di pasar otomotif. Kami tidak setuju mengenai kekhawatiran ini," ujar Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti dalam keterangannya pada Minggu 24 Juni.

Sementara itu menurut Direktur Operasi dan Teknik IPCC Bagus Dwipoyono, sudah ada 2.301 unit mobil listrik BYD yang mendarat di IPCC.

BACA JUGA:PKS Usung Kader Internal Ketimbang Anies, Ini Kata Pengamat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads