Kemenkes dan Mitra Asing Berhasil Tingkatkan Penanganan Tuberkulosis

Kemenkes dan Mitra Asing Berhasil Tingkatkan Penanganan Tuberkulosis

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, Hotel Bidakara Jakarta, 26 Juni 2024.-annisa amalia zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengklaim program kolaborasi antara pihaknya dengan mitra asing telah memperoleh sejumlah keberhasilan.

Salah satunya, dalam penanganan Tuberkulosis (TB) di Indonesia.

Program yang bermula dari Indonesia Health Partners Meeting 2023 ini mempertemukan pemerintah dengan donatur di bidang kesehatan dari berbagai negara.

BACA JUGA:Indonesia Health Partners Meeting 2024 Kembali Digelar, Kemenkes Terima 260 Juta Dolar AS Dana Hibah untuk Transformasi Kesehatan

Pada gelaran Indonesia Health Partners Meeting 2024, sebanyak 30 mitra donatur dari berbagai macam organisasi dan kedutaan besar hadir untuk membahas kolaborasi dan strategi untuk menyukseskan transformasi kesehatan di Indonesia.

"Dan telah terkumpul 260 juta dolar AS untuk mendukung biaya kesehatan dalam bentuk hibah. Dan hibah tersebut kita pergunakan untuk menjalankan 6 transformasi kesehatan," kata Dante di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024.

Ia pun melaporkan sejumlah perkembangan yang berhasil dilaksanakan pada program ini, termasuk untuk penanganan TB.

Pada tahun 2023, pihaknya melaporkan lebih dari 816 ribu kasus tuberkulosis baru yang merupakan 77 persen dari perkiraan, yakni 1 juta kasus baru.

Melalui kolaborasi dengan masyarakat dan kader kesehatan, skrining telah dilakukan terhadap lebih dari 2,2 juta populasi berisiko tinggi TB.

BACA JUGA:Kematian DBD Terus Meningkat, Kemenkes Ungkap Alasan Vaksin Masih Belum Digratiskan

"Indonesia juga mendorong inovasi dalam diagnosis tuberkulosis dengan membuat 5 alat deteksi tuberkulosis berbasis PCR," ungkapnya.

Kemudian, pihaknya juga memanfaatkan 1.000 laboratorium PCR yang disebar di seluruh Indonesia selama pandemi Covid-19 sehingga memperluas jangkauan.

Pihaknya juga memastikan pengobatan TB yang dapat diakses oleh semua orang.

Di mana, Indonesia menjadi salah satu negara pertama di Asia yang meluncurkan pengobatan BPAL dan BPALM untuk pasien TB yang resisten terhadap obat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: