Sebelum Wartawan di Karo Tewas Terbakar, Oknum TNI Minta Korban Take Down Berita Perjudian

Sebelum Wartawan di Karo Tewas Terbakar, Oknum TNI Minta Korban Take Down Berita Perjudian

Anggoto Dewan Pers Totok Suryanto menyebut sebelum Sempurna Pasaribu tewas sempat bertemu oknum TNI untuk menghapus berita-Cahyono-

JAKARTA, DISWAY.ID - Wartawan Tribrata TV tewas terbakar bersama keluarganya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara usai memberitakan terkait praktik perjudian yang diduga dimiliki oknum TNI.

Diketahui, wartawan bernama Sempurna Pasaribu (47) terbakar bersama istri, anak dan cucunya yang berinisial EBG (48), SIP (12), dan LS (3).

BACA JUGA:Dewan Pers Desak Panglima TNI Bentuk Tim, Usut Kebakaran yang Tewaskan Wartawan di Karo

BACA JUGA:Innalilahi! Rumah Wartawan di Karo Sumatera Utara Diduga Dibakar OTK, Sekeluarga Meninggal Dunia

Sempurna dan keluarganya terbakar di dalam rumahnya yang berlokasi di kawasan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe tersebut terjadi pada 27 Juni 2024, dini hari.

Kebakaran yang merenggut empat nyawa tersebut terjadi setelah korban memberitakan adanya praktik perjudian di Jalan Kapten Bom Ginting, Padang Mas yang diduga kuat dimiliki oknum TNI.

Sehingga ada dugaan oknum TNI terlibat dalam kasus kebakaran rumah yang menewaskan Sempurna Pasaribu dan keluarganya.

Anggota Dewan Pers Totok Suryanto mengungkapkan, beberapa jam sebelum kebakaran, korban ditemani satu rekannya bertemu dengan oknum TNI yang diduga menjalankan bisnis perjudian.

BACA JUGA:KAI Tebar Diskon Tiket KA di PRJ Kemayoran, Wartawan Bisa Dapat Potongan 20 Persen

BACA JUGA:Wartawan Rico Sempurna Pasaribu Tewas Bersama Keluarga saat Rumahnya Terbakar, Tulisan Terakhirnya Bongkar Kasus Judi

Di situ oknum TNI tersebut meminta korban segera men-take down berita tetang perjudian.

"Sebelum kejadian, korban dan rekannya bertemu dengan oknum aparat itu beberapa jam sebelum kejadian ya. Jadi dari Rabu malam, kejadiannya kan jam 3 dini hari, hari Kamis," kata Totok di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Juli 2024.

"Jadi ketemu di satu tempat dan membicarakan terkait berita diminta untuk menghapus beritanya atau postingan nya itu," tambah Totok.

Totok meminta, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) segera melindungi rekan korban yang menemani bertemu dengan oknum TNI tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: