Risiko Family Office, Pengamat: Cuma Menguntungkan Orang Kaya

Risiko Family Office, Pengamat: Cuma Menguntungkan Orang Kaya

Risiko Family Office, Pengamat: Cuma Menguntungkan Orang Kaya-Illustrasi-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Pengamat mengatakan, bahwasanya family office sebenarnya dapat diharapkan menggeliatkan keuntungan, untuk sumber pendapatan bagi negara. 

Dengan masuknya dana untuk kepentingan kebutuhan riil pembangunan di Indonesia. 

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang, Efriza mengatakan hanya saja risikonya bisa besar, karena pemerintah saat ini hanya memikirkan keuntungan pemerintah saja, agar uang banyak masuk dalam upaya pembangunan infrastruktur misalnya. 

BACA JUGA:Harumkan Nama Indonesia di Industri Keuangan Global, Ini Sederet Penghargaan Internasional Yang Diperoleh BRI di Bulan Juni 2024

BACA JUGA:Perusahaan-perusahaan Seoul Mengadakan ‘Hi-Seoul Roadshow in Jakarta’ untuk Menjelajahi Peluang Kolaborasi dari 9 -13 Juli 2024

"Resikonya menghantui ketidakkonsistenan pemerintah mengenai keuntungan dari pajak," kata Efriza kepada Disway Rabu 3 Juli 2024.

"Pemerintah akan salah kaprah jika family office diprioritaskan yang memungkinkan terjadi malah pemerintah akan kesulitan memberikan dan menarik pajak dari orang-orang kaya," tambahnya.

Ini maksudnya kata Efriza, jika family office diterapkan oleh pemerintah jelas hanya menguntungkan orang kaya. 

Malah, pemerintah akan melindungi orang kaya dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, ini malah bentuk ketidakadilan dan ketidakpedulian pemerintah atas ketimpangan hidup masyarakat kita yang kaya dengan yang miskin.

"Belum tentu juga orang-orang kaya ini akan menginvestasikan ke sektor riil, malah sebaliknya akan mengguncang ekonomi ini jika mereka malah menyimpan dana investasinya dalam bentuk instrumen keuangan.

BACA JUGA:7 Daftar Promo Makanan dan Minuman Spesial Libur Sekolah, Ada Richeese hingga Mie Gacoan!

BACA JUGA:Danamon Cash Connect Ajak Pelaku UMKM Kembangkan Bisnis

Kemudian, Efriza bersama-sama menarik dananya karena kondisi politik negeri tidak tenang, maka yang terjadi ide gagasan ini rawan sebagai gagasan awal terjadinya kerapuhan ekonomi negeri ini.

Efriza menilai, pemerintah dapat dianggap kebijakannya sudah salah kaprah, lalu lebih melindungi orang kaya, tetapi dampaknya malah ekonomi Indonesia dapat rapuh karena kebijakan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: