Muhammadiyah Ungkap Manfaat Kalender Hijriyah Global Tunggal yang Sudah Dikembangkan Bagi Umat Islam

Muhammadiyah Ungkap Manfaat Kalender Hijriyah Global Tunggal yang Sudah Dikembangkan Bagi Umat Islam

Arti Kalender Hijriyah Global Tunggal---Dok. Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Muhammadiyah telah resmi melakukan pengembangan dari Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT).

Pengembangan tersebut dilakukan dalam tahap menaanggapi isu strategis yang dirancang saat Muktamar 48 di Surakarta.

KHGT menanggapi tantangan dari konteks keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.

Jadi, dengan demikian adanya KHGT tidak dikhususkan hanya untuk kepentingan ibadah umat Islam saja.

BACA JUGA:Lokasi Salat Idul Adha Muhammadiyah di Jakarta 17 Juni 2024

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam Pengajian Umum PP Muhammadiyah mengatakan kompleksitas isu dalam KHGT, juga beririsan dengan isu politik – baik itu di level nasional maupun global.

Selain kompleks, KHGT juga menjadi isu yang dinamis ditinjau dari manhaj dan konsekuensi dari penggunaannya.

"Muncul kritik ketika mendekati Bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idula Adha selalu ada debat tahunan yang masalahnya selalu berulang. Apakah hilalnya sudah muncul atau belum?,” kata Abdul Mu'ti secara daring pada Jumat, 5 Juli 2024.

Abdul Mu'ti berharap bahwa kehadiran Konferensi Hijriyah Global dan Terpadu (KHGT) ini dapat mengakhiri perdebatan tahunan mengenai penanggalan hijriyah, sehingga umat Muslim tidak lagi terkuras energinya hanya untuk masalah tersebut.

BACA JUGA:Mengapa Jadwal Idul Adha 2024 Muhammadiyah dengan Arab Saudi Berbeda Tahun Ini?

"KHGT ini tidak hanya menjawab perdebatan tiga waktu penting umat Islam itu saja, tapi juga untuk memberikan kepastian waktu-waktu penting yang lain termasuk jadwal salat sehari-hari, perjanjian, dan seterusnya," imbuhnya.

Masih banyak urusan lain yang menunggu penyelesaian, dan Mu'ti berharap agar fokus umat bisa dialihkan ke hal-hal tersebut.

Saat bertemu dengan perwakilan Islamic Society of North America (ISNA), Mu'ti mengetahui bahwa ISNA saat ini juga menggunakan penanggalan hijriyah berdasarkan hisab.

Dikarenakan hisab mampu memberikan akurasi yang lebih baik dalam jangka panjang, ISNA berhasil menjalin kesepakatan dengan Sekjen PBB untuk tidak menyelenggarakan sidang pada awal bulan Syawal demi menghormati perayaan Idul Fitri umat Muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: