Luhut Pandjaitan Ungkap Bahan Bakar Calon Pengganti BBM Bensin

Luhut Pandjaitan Ungkap Bahan Bakar Calon Pengganti BBM Bensin

Luhut Pandjaitan Ungkap Bahan Bakar Calon Pengganti BBM Bensin -Tangkapan Layar @luhut.pandjaitan/Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ((Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, bioetanol bisa menggatikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Luhut Pandjaitan mengatakan BBM jenis bioetanol memiliki kandungan lebih ramah lingkungan untuk digunakan. 

Selain itu, kata Luhut Pandjaitan,  bioetanol bisa menurunkan impor BBM bensin yang selama ini membuat keuangan negara menjadi tekor.

BACA JUGA:Bawaslu Klaim KPU Mampu Gelar Pilkada Serentak 2024

BACA JUGA:Polri Akan Terapkan TPPU untuk Miskinkan Bandar hingga Kurir Narkoba

“Maka darin itu program bioetanol sebagai campuran BBM jenis bensin dapat mengurangi emisi gas rumah kaca,”kata  Luhut dalam unggahannya di Instagram pribadi @luhut.pandjaitan, Selasa 9 Juli 2024.

Menurut Luhut Pandjaitan, kandungan sulfur yang ada di bioetanol jauh lebih rendah yakni 50 ppm, dibandingkan bensin dengan kandungan sulfur mencapai 500 ppm.

Oleh sebab itu, lanjut Luhut, pemerintah mendoronga agar bioetanol menggantikan BBM bensin agar polusi udara bisa dikurangi.

Bila Indonesia mampu mengubah BBM bensin menjadi bioetanol bisa juga mengurangi penderita ISPA, dan juga bisa hémat Rp 38 triliun akbiat penyakit pernapasan yang ditanggung BPJS.

“Kalau sulfur bisa dikurangi berarti orang yang menderita sakit ISPA otomatis akan berkurang, dan juga pemerintah bisa menghemat uang Rp 38 triliun orang yang menderita ISPA klaim lewat BPJS,”ujar Luhut.

BACA JUGA:Selama 10 Bulan, Polri Tangkap 38.194 Tersangka Kasus Narkoba

BACA JUGA:1.503 WNA Dideportasi Ditjen Imigrasi di Semester Pertama 2024, Meningkat 135,21 Persen!

Saat ini pemerintah terus membahas implementasi dari program campuran bioetanol untuk BBM.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, pemerintah hingga kini masih berdiskusi program campuran bioetanol untuk BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: