Mengenal Keunggulan Smart Farming, Manfaatkan Teknologi Canggih Pertanian
Presiden Joko Widodo kunjungi smart farming di Merauke-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Smart farming menjadi terobosan di bidang pertanian yang saat ini semakin digencarkan pemerintah.
Sekretaris Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Haris Syahbuddin menjelaskan, smart farming atau pertanian pintar sudah mulai populer sejak awal 2000-an.
"Di Kementan sendiri program SF sejak 2010 mulai dipopulerkan dan diimplementasikan dalam skala kecil. Sejak 2015 program ini diperluas," kepada Disway, Rabu, 24 Juli 2024.
BACA JUGA:Ratusan Petani Dibekali Cara Optimalkan Hasil Panen di Festival Panen Makmur
BACA JUGA:Produsen Roti Aoka Akan Diajak Gabung GAPMMI, Ketum: Kami Ingin Anggota Patuh pada Ketentuan
Terbaru, implementasi smart farming sekala besar dilakukan di area seluas 1.000 ha di Merauke, Papua Selatan.
Selain Merauke, konsep ini juga telah diterapkan secara sederhana di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
"Sedangkan yang lebih kompleks dilaksanakan di Jawa dan Bali.
Di mana komoditas yang digunakan sebagian besar hortikultura. Perkiraan secara agregat pelaksanaan SF sekitar 10.000 ha," tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, program ini dilakukan secara berkelompok oleh petani dalam bentuk skema bantuan dari pemerintah.
BACA JUGA:Ikut Jualan Properti Hasil Kerja Sama dengan Perumnas, Ini Strategi Blibli Gaet Daya Beli Konsumen
BACA JUGA:Tips Sukses Mantan Petugas Kebersihan, Sekarang Jadi Bos Produk Perawatan Otomotif
Namun demikian, sektor swasta biasanya juga berperan sebagai pemodal besar.
Dengan diterapkannya smart farming, ditargetkan penggunaan sarana produksi dapat lebih efektif dan efisien, mulai dari lahan, air, pupuk, maupun benihnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: