Djarot Bicara Apa Adanya Soal Wacana PDIP Bakal Dukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Djarot Bicara Apa Adanya Soal Wacana PDIP Bakal Dukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat dalam satu kesempatan. -Twitter/@dwisetiawanri-Disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID -- Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat ungkap kebenaran wacana PDIP bakal dukung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur (Bacagub) di Pilgub Jakarta 2024.

Apa adanya yang terjadi di PDIP, ungkap Djarot, masih belum ada keputusan apapun.

Saat ini PDIP masih belum memutuskan apakah akan mengusung Anies atau sosok lain untuk maju di pilkada Jakarta 2024.

BACA JUGA:PDIP Bantah Dukung Anies Baswedan-Abraham Samad

"Masih belum, kita masih dalam proses untuk melihat dinamika dan bagaimana suara akar rumput," ujar Djarot di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Djarot menegaskan, terkait Pilkada Jakarta 2024, pihaknya masih berproses untuk berkomunikasi dengan partai-partai yang ada di Jakarta. Dimana saat ini para parpol sudah mulai mengerucut.

"Kita sudah tahu bahwa PKS sudah merekomendasikan pasangan Mas Anies dan Mas Sohibul dan itu harus kita hargai, kita hormati di dalam proses demokrasi kita," tuturnya.

Lebih lanjut. Djarot beberkan kriteria pemimpin dari PDIP, bahwa pihaknya juga melihat sosok yang dapat membangun Jakarta lima tahun ke depan menjadi lebih baik meski sudah tidak berstatus sebagai ibu kota.

BACA JUGA:Peringati Peristiwa Kudatuli 1996, Hasto Hingga Ganjar Tabur Bunga di Kantor DPP PDIP

"Bagaimana pembangunan Jakarta lima tahun ke depan harus lebih bagus daripada yang sekarang. Karena apa? Meskipun bukan ibu kota, Jakarta tetap menjadi daerah khusus Jakarta. Jadi kita harus terus mendengarkan," imbuhnya.

Dia juga menjabarkan, dalam mencari sosok pemimpin Jakarta, piuaknya mencari pemimpin yang bisa bekerja, jujur, punya integritas dan berani mengeksekusi.

Kemudian, saat ditanya apakah karakteristik Anies sudah sesuai dengan kriteria PDIP, Djarot enggan menilai lebih lanjut dan menyerahkan penilaiannya kepada rakyat.

"Karakter kepemimpinan itu saya bisa juga menilai, tapi penilaian itu serahkan kepada rakyat yang memilih. Karena yang membutuhkan pemimpin itu kan rakyat," unjarnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menambahkan, bahwa rakyatlah yang berdaulat dalam penilaian tersebut karena mereka yang nanti akan merasakan dan menikmati manfaat atas pemimpin yang mereka pilih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: