Waspada! Indonesia Peringkat Empat Hepatitis, Kenali Cara Pencegahannya

Waspada! Indonesia Peringkat Empat Hepatitis, Kenali Cara Pencegahannya

Waspada! Indonesia Peringkat Empat Hepatitis, Kenali Cara Pencegahannya-Tangkapan Layar/Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Indonesia menempati urutan peringkat empat terinfeksi Hepatitis terbanyak diantara anggota SEARO.

Data WHO Global Health Observatory 2022 for HCV menyebutkan, sebanyak 0,5 persen masyarakat Indonesia terinfeksi hepatitis C, sedangkan Riskesdas 2013 mencatat prevalensi hepatitis C sebesar 1%.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi, MPHM mengatakan bahwa hepatitis jenis B dan C dapat berkembang menjadi kronis, dan menjadi penyebab paling umum sirosis hati, kanker hati, dan kematian.

BACA JUGA:Alasan Mengapa Sarapan Bubur Bisa Bikin Perut Cepat Lapar, Ini Faktanya!

BACA JUGA:Mengenal Jenis Virus Hepatitis, Bumil Penting Deteksi Dini di Trimester Awal Kehamilan

Pada temu media Hari Hepatitis Sedunia, Imran mengungkapkan kondisi penyebaran hepatitis di Indonesia menempati peringkat keempat negara untuk kejadian dan kematian karena penyakit liver di antara anggota SEARO.

Imran Pambudi ,engatakan, ketahui cara mencegah hepatitis B dan C yang banyak dialami masyarakat Indonesia.

Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya virus, penggunaan obat-obatan, alkohol, kondisi medis tertentu, serta perlemakan hati.

Terdapat lima jenis hepatitis, mulai dari A, B, C, D, hingga E yang memiliki cara penularan, gejala, dan tingkat keparahan berbeda-beda.

"Kanker hati menjadi urutan keempat kematian, dan 90% di antaranya diakibatkan oleh hepatitis B," tuturnya, 26 Juli 2024.

BACA JUGA:Tak Perlu Lagi Ragu Pakai Kondom Karena Termakan Mitos, Ini Penjelasan Seks Edukator

BACA JUGA:Kondom 98% Efektif Cegah Penyebaran Infeksi Menular Seksual

Sementara untuk hepatitis B, berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hepatitis B pada semua umur sebesar 7,1% dan pada SKI 2023 angka ini turun menjadi 2,4%.

Bersama dengan itu, Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk mengeliminasi penyakit hepatitis B dan C dengan target tahun 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: