Permintaan Ketua DPRD DKI pada Gubernur DKI Jakarta yang Baru: Jangan Otak-atik Program Terdahulu Biar Gak Keluar Biaya Lagi

Permintaan Ketua DPRD DKI pada Gubernur DKI Jakarta yang Baru: Jangan Otak-atik Program Terdahulu Biar Gak Keluar Biaya Lagi

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta kepada Gubernur Jakarta baru agar tidak mengubah program yang sudah ada.-DPRD DKI-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta kepada Gubernur Jakarta baru agar tidak mengubah program yang sudah ada.

Terlebih kata, Pras sapaan akrabnya, yang sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) jangan diubah.

Prasetyo mengatakan, selama ini setiap ada pergantian kepala daerah program lama cenderung tidak dijalankan, bahkan ada sejumlah pembangunan yang terbengkalai (terabaikan).

BACA JUGA:Dirut Pertamina: Pak Erick Selalu Hands-on

BACA JUGA:Mengenal Gejala Kanker Pankreas, Kini Ada Pengobatan Terbaru dengan Whipple Surgery

"Setiap ganti, dia (kepala daerah) punya pemikiran sendiri. Akhirnya mengubah tujuan yang sudah direncanakan, nah ini kan harus berkesinambungan, harusnya diberesin ininya (RPJMD) baru pemikirannya (program baru)," ujarnya di Gedung DPRD pada Selasa, 30 Juli 2024.

Padahal, kata Pras, sang Gubernur baru itu terkadang belum mengerti situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan, terlebih soal pembangunan kota.

"Ini dia belum turun ke lapangan dan melihat situasi lapangan, dia (gubernur baru) merubah. Apa jadinya? Misal 50 persen kita sudah kerja, dia ubah lagi jadi 0, itu kan biaya," tuturnya.

BACA JUGA:Liga Akbar Resmi Cabut Pernyataan 2016 di Depan Hakim Persidangan PK Saka Tatal: Saat Itu Saya Dibawah Tekanan

BACA JUGA:Erick Thohir Ancam Kerjai Balik China Gegara Jamu Timnas Indonesia di Stadion yang Jauh: Kita Jadi Tuan Rumah yang Baik, Tapi...

Kendati demikian, Pras menitipkan amanah ini kepada anggota dewan yang masih terpilih, kemudian juga kepada Pemprov DKI agar terus melanjutkan program RPJMD.

"Makanya saya nitip pesan kemana teman teman dewan, eksekutif, itu aja istilahnya beritahu. Kalau buat saya, kan kita berkumpul begini itu kan ibarat orang bodoh, tapi ketika diskusi menghasilkan sesuatu maka jadi cerdas," imbuhnya.

Jadi, lanjut Pras, penekanan program berkesinambungan itu harus berjalan. Jangan hanya mau menang sendiri, apalagi soal permasalahan klasik kota Jakarta.

"Banjir, macet, itu kan klasik. Anggarannya difokuskan untuk 2 program itu, nah kalau sudah baru ke tempat yang lain. Nah kalau kesehatan, pendidikan kan gabisa diapa-apain, udah enggak bisa dikorek-korek. Tapi yang lain dari itu masih bisa buat bergerak," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: