Rencana Penghapusan Jalur Mandiri Penerimaan Mahasiswa Baru, Pengamat: Ajang Komersialisasi Pendidikan

Rencana Penghapusan Jalur Mandiri Penerimaan Mahasiswa Baru, Pengamat: Ajang Komersialisasi Pendidikan

Biaya yang relatif lebih besar dikeluarkan oleh mahasiswa jalur mandiri, tetapi mendapatkan fasilitas dan perlakuan sama dengan mahasiswa dari jalur lain.-Freepik.com-

Ia pun menilai bahwa seleksi penerimaan mahasiswa baru pada zaman dahulu lebih objektif dibanding dengan saat ini dengan banyaknya jenis jalur masuk.

BACA JUGA:Bye-bye Samsung, Oppo Indonesia Bakal Bagi Rata Fitur AI di Semua Model Smartphone

BACA JUGA:Sarwendah Idap Kista di Batang Otak Selama 2 Tahun, Terancam Lumpuh Jika Dioperasi

"Sebetulnya penerimaan mahasiswa dari PTN maupun PTNBH yang paling objektif adalah seperti dulu yang seleksinya hanya berdasarkan tes dan PMDK," ungkapnya.

Di mana, jalur tes tertulis dibuka dengan kuota 90 persen dan Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK) sebanyak 10 persen.

"Jadi 90 persen penerimaan mahasiswa itu didasarkan pada hasil tes tertulis yang kita jalani secara bersama-sama. Karena itulah kita punya kebanggaan kalau diterima. Kalau sekarang, orang akan bertanya, bayar berapa?"

Ki Darmaningtyas kembali menekankan bahwa jalur Mandiri bermula karena kampus berpandangan pada market mechanism demi mendapatkan sumber pendapatan yang jelas dan besar.

"Jadi memang jalur mandiri sengaja dibuat oleh pemerintah untuk memberikan keleluasaan kepada PTN dan PTNBH untuk menggali sumber-sumber pendanaan dari masyarakat secara lebih mudah," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: