Pengamat Pendidikan Pernayakan Alasan UKT yang Sangat Mahal
Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang semakin mahal membuat mahasiswa mengeluhkan melalui berbagai cara, termasuk media sosial.-Mahasiswa dipolisikan rektor-Facebook Unri
JAKARTA, DISWAY.ID - Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang semakin mahal membuat mahasiswa mengeluhkan melalui berbagai cara, termasuk media sosial.
Keluhan mahalnya uang kuliah tidak hanya terjadi satu kampus, tapi berbagai kampus di Indonesia.
Terbaru, mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman hingga Universitas Riau melakukan aksi protes terkait biaya kuliah, baik Uang Kuliah Tunggal (UKT) maupun Iuran Pembangunan Institusi (IPI).
Paradigma perguruan tinggi negeri (PTN) saat ini sudah jarang ada satuan kerja (satker), melainkan PTN-BLU (Badan Layanan Umum) dan PTN-BH (Badan Hukum).
BACA JUGA:Sosok Pria Ajak Conten Creator Korea Main ke Hotelnya Dibongkar Netizen: Kepala Kantor di Kolaka
BACA JUGA:Lowongan Penghulu 3.641 Orang, Kemenpan RB Setujui untuk CASN 2024
PTN-BH sendiri memiliki kewenangan otonom untuk mengelola anggaran, di mana UKT merupakan sumber paling besar.
Kabid Litbang P2G Feriansyah menilai bahwa kampus harus punya business plan yang baik agar dapat mengelola pemasukan dan pengeluarannya.
Maka dari itu, kampus harus punya unit bisnis lain yang bisa men-support agar UKT bisa lebih ringan.
"Apabila kampus memperoleh status sebagai PTN-BH, jangan hanya mengharapkan income dari UKT," ujar Feriansyah saat dihubungi pada Kamis, 9 Mei 2024.
BACA JUGA:Israel Gempur Rafah Timur Setelah Gagalnya Gencatan Senjata
Ia tak menampik bahwa kampus mengalami dilema dalam hal penerapan UKT.
"Tuntutan kampus itu sendiri tinggi, bagaimana kesejahteraan dosen baik PNS dan non-PNS, pembiayaan penelitian dan pengabdian masyarakat, perawatan fasilitas kampus, hingga program pengembangan lain," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: