Staf Khusus BPIP: Mari Keluar dari Mentalitas Manusia Terjajah
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo--BPIP
MALANG, DISWAY.ID - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengajak pemuda untuk melakukan refleksi.
Benny, sapaan akrab Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, menyatakan Muhammadiyah adalah inspirasi Gerakan muda yang mencerahkan.
"Bung Karno, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bagian dari Muhammadiyah. Ibu Fatmawati jelas bagian dari Muhammadiyah. Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Gerakan Muhammadiyah, di Indonesia Timur, seperti Jayapura dan Kupang, misalnya, memberikan inspirasi di dunia Pendidikan."
BACA JUGA:Kepala BPIP Sambut Iringan Duplikat Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi di Kaltim
Benny melanjutkan, Gerakan Pendidikan seperti ini sesuai dengan pengamalan nilai Pancasila sila kelima.
"Keadilan sosial. Itu diwujudkan dengan juga pemerataan dalam dunia Pendidikan. Kenapa? Agar mental manusia terjajah itu dihapuskan. Sumber daya alam dan manusia dijajah dengan mentalitas seperti ini, akhirnya membawa kesengsaraan, kesenjangan sosial, kemiskinan."
"Sekarang ini, kita harus melawan apa yang disebut sebagai ideologi popularisme. Popularisme menghancurkan demokrasi; calon-calon boneka, calon-calon tunggal keluar, masyarakat dengan algoritma diarahkan untuk menjadi satu suara tanpa ada suara kritis dan dialektika untuk kebaikan Bersama, akhirnya Pancasila menjadi retorika saja. Nilai keadilan sosial menjadi angan-angan saja," tuturnya.
BACA JUGA:Calon Paskibraka Segera Berangkat ke IKN, BPIP Buatkan Daftar Barang yang Tidak Boleh Dibawa
Pakar komunikasi politik ini menyatakan bahwa para pemuda harus dapat bergerak menjadi suara-suara yang berani menyatakan jika ada yang salah.
"Sedihnya kita saat ini, para pemuda banyak yang tidak lulus SMP. Tanpa pengetahuan dan Pendidikan, demokrasi Pancasila dibajak oleh oligarki yang terkait dengan kapital. Akhirnya? Mental manusia terjajah terus dilestarikan," tegasnya.
BACA JUGA:Penyerahan Duplikat Bendera Pusaka, BPIP Tekankan Kepala Daerah untuk Mengamalkan Ideologi Pancasila
"Menyambut perayaan kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia ini, mari kita Kembali pada visi para founding fathers kita, Kembali menyelenggarakan kehidupan berbangsa bernegara sesuai tujuan negara di Pembukaan UUD 1945. Jadilah manusia merdeka seutuhnya. Gunakan media sosial untuk menyuarakan untuk menghancurkan mentalitas manusia terjajah ini. Belajar sejarah dengan baik, mengerti cara berpikir para pendiri dan tokoh negara kita. Jadilah petarung, bukan pecundang," tuturnya.
Hal itu semua disampaikan dalam diskusi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah (PDNA) Kabupaten Malang menyelenggarakan Dialog Kebhinekaan dengan tema "Merajut Harmonisasi Dalam Keberagaman", yang diadakan di Aula BAU Universitas Muhammadiyah Malang, pada hari Minggu 11 Agustus 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan dan para anggota dari PDPM dan PDNA se-Kabupaten Malang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: