Staf Khusus BPIP: Mari Keluar dari Mentalitas Manusia Terjajah

Staf Khusus BPIP: Mari Keluar dari Mentalitas Manusia Terjajah

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo--BPIP

Hadir sebagai narasumber dalam acara ini adalah Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, dan Nurbani Yusuf, sebagai Ketua MUI Kota Batu, serta Staf Ahli Pusat Pendidikan dan Pelatihan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Pendiri Komunitas Padhang Makhsyar, dan moderator yaitu Ibnu Rizal. 

Nurbani Yusuf menyatakan bahwa Soekarno sampai kepada Puan Maharani adalah bagian dari keluarga Muhammadiyah. 

BACA JUGA:BPIP Minta Bupati dan Wali Kota Jaga Duplikat Bendera Pusaka, Sestama: Ini Jati Diri Bangsa

"Soekarno itu murid dari K.H. Ahmad Dahlan, beliau punya nomor bangku. Ibu Fatmawati adalah bagian dari Muhammadiyah, aktivis Aisyiyah, dan beliau adalah yang menjahit Sang Saka Merah Putih. Ayah dari Ibu Fatmawati adalah konsul dari Muhammadiyah di Bengkulu. Hal-hal ini hilang di kita, sehingga mudah kita menganggap Bu Mega dan Bu Puan, misalnya, bukan bagian dari Muhammadiyah. Padahal dari kakeknya, semua bagian dari keluarga Muhammadiyah," serunya. 

Nurbani menekankan benar bahwa pemuda pemudi Muhammadiyah sudah kurang mengenal sejarah dan pengetahuan tentang Muhammadiyah. 

"Tidak banyak yang tahu pemuka Muhammadiyah, banyak yang hilang, dianggap malah menjadi mitos. Ki Bagus Hadikusumo, yang mengikut serta dalam pembentukan Pancasila, hilang dan dilupakan. Itu seharusnya diingat terus menerus, baik tokohnya dan jasa-jasanya." 

BACA JUGA:BPIP Minta Bupati dan Wali Kota Jaga Duplikat Bendera Pusaka, Sestama: Ini Jati Diri Bangsa

Dia pun mengusulkan, untuk para pemuda-pemudi Muhammadiyah, untuk berbicara dan berdialog dengan generasi sebelumnya, untuk menjalin pengetahuan dan persahabatan. 

"Hal yang saya usulkan kepada teman-teman semua:datang pada PDMN dan PDNA yang lama, sehingga tidak ada gap. Mendekatkan hati, dan pemikiran semua, sehingga tidak lagi ada misinformasi dan disinformasi," tutupnya. 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads