Ukraina Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa, Rusia: Terorisme Nuklir

Ukraina Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa, Rusia: Terorisme Nuklir

Setelah mendapatkan bantuan berbagai perlengkapan tempur dari Amerika dan sekutunya, Ukraina serang pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa yang berada di kota Energodar.-tangkapan layar X@forte_likeretwe-

Rosatom menambahkan bahwa rezim Ukraina telah lama secara sistematis berupaya melakukan serangan terhadap PLTN Zaporozhye dan kota Energodar.

Sebelumnya serangan besar-besaran dilakukan pada bulan April dengan menggunakan drone di kota Energodar dan PLTN Z.

BACA JUGA:Ngeri! Cekcok dengan Istri, Suami di Cilincing Bakar Rumah

BACA JUGA:Jokowi Ajak Menteri dan Wapres Tinjauan di IKN, Ini Alasannya

Dalam serangan itu, sebanyak tiga orang terluka dan salah satunya mengalami luka parah. 

Adapun serangan lainnya terjadi pada bulan Juni, di mana tentara Ukraina melancarkan serangan terhadap stasiun pemantauan radiologi lingkungan PLTN Zporozhye di pemukiman Velikaya Znamenka.

Sedangkan Gubernur Sementara Wilayah Kursk Alexey Smirnov bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Andrey Bulyga dan mengatakan kementerian terus berupaya menstabilkan situasi di tengah serangan Ukraina.

"Saya bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Andrey Bulyga. Kami membahas situasi terkini di wilayah perbatasan, dan langkah-langkah yang diambil untuk melawan upaya Ukraina menguasai Wilayah Kursk," terangnya.

BACA JUGA:LIKE 2024: PLN Bangun Ekonomi Kerakyatan Lewat Program Co-Firing Biomassa

BACA JUGA:Real Madrid Incar Langkah Mengejutkan Bintang Manchester United, Diogo Dalot Diplot Sebagai Bek Kanan

"Situasinya terus menantang. Namun pada saat yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia dan semua badan berseragam mengambil berbagai langkah untuk menstabilkan situasi di wilayah tersebut."

Smirnov juga mengatakan bahwa pasukan dan kemampuan tambahan telah tiba di Wilayah Kursk, dan militer melakukan segala yang diperlukan untuk memastikan keselamatan warga sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: