Miris! Angka Kematian Ibu Pasca Persalinan Tinggi, Indonesia Terbanyak Kedua di ASEAN
Talk Series : Bidan sebagai aktor pencegahan dan tatalaksana pendarahan pasacapersalinan-disway.id/Ayu Novita-
“Untuk mencapai tujuan ini, kita perlu memastikan bahwa setiap ibu memiliki akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan berkualitas,” ujarnya.
Jamiliatus juga menyoroti pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi para bidan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani berbagai kasus kebidanan.
“Selain kolaborasi dengan ahli medis, dukungan pelatihan dan teknologi kesehatan terbaru juga mendukung para bidan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat,” tambah Jamiliatus.
BACA JUGA: Apa Itu Leptospirosis? Dugaan Penyebab Nelayan KM Sri Mariana Tewas
BACA JUGA: Penjelasan Kemenkes soal Aturan Pembatasan Susu Formula untuk Dukung Program ASI Eksklusif
Pada saat ini, United Nations Population Fund (UNFPA) telah meluncurkan rangkaian kegiatan edukasi untuk meningkatkan kapasitas para bidan di Indonesia.
Spesialis Kesehatan Seksual dan Reproduksi UNFPA, dr. Sandeep Nanwani, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali bidan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, komprehensif, dan berpusat pada pasien.
“Dengan demikian, bidan tidak hanya berperan sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga sebagai sosok yang dipercaya dan diandalkan oleh masyarakat,” ujar dr. Sandeep Nanwani.
Dalam kesempatan yang sama, Danone Indonesia telah melakukan 84 penelitian mengenai berbagai isu kesehatan ibu dan anak, termasuk anemia, stunting, dan malnutrisi.
Direktur Sains Medis Danone Indonesia, Dr.dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menjelaskan bahwa penelitian-penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah kesehatan, termasuk masalah pendarahan pascapersalinan yang dialami Ibu.
BACA JUGA: Low Back Pain Menyiksa di Bagian Punggung, Pengobatan Terbaru Bisa Tanpa Operasi
Selain itu, dr. Ray menjelaskan bahwa screening anemia merupakan kunci untuk mengurangi prevalensi anemia, terutama bagi ibu hamil untuk mencegah risiko pendarahan pascapersalinan.
Melakukan skrining anemia meliputi pemeriksaan fisik dan melihat kecukupan gizi.
Hal tersebut karena ketika terjadi anemia defisiensi zat besi, maka ibu juga mengalami defiesiensi zat gizi mikro yang lain sehingga bisa mengganggu asupan nutrisi ke si Kecil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: