Investor Daily Round Table Kembali Digelar, 'Strategi Transisi Anggaran untuk Ekonomi Berkelanjutan'

Investor Daily Round Table Kembali Digelar, 'Strategi Transisi Anggaran untuk Ekonomi Berkelanjutan'

Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa dan Komisaris Utama B-Universe Enggartiasto Lukita dalam acara Investor Daily Round Table-Sabrina Hutajulu/Disway.id-

Jakarta, DISWAY.ID - Investor Daily Round Table kembali digelar dengan mengangkat tema 'Strategi Transisi Anggaran untuk Ekonomi Berkelanjutan' di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta pada Selasa 13 Agustus 2024.

Dalam acara ini, hadir narasumber Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa.

Serta Komisaris Utama B-Universe Enggartiasto Lukita selaku moderator.

BACA JUGA:Pemprov DKI Sukses Gelar JITEX 2024, Produk UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional

BACA JUGA:Jelang Muktamar, Konflik Warnai Internal PBNU VS PKB

Dalam paparannya, Suharso Monoarfa optimis bahwa meningkatnya kebutuhan minyak di Indonesia saat ini masih bisa diatasi. 

"Bagaimana minyak tidak membuat pemerintah itu tergoyang, kan Indonesia ini kalo ga soal minyak ya pangan. Tapi kita buktikan, kebutuhan minyak naik terus, kita bisa atasi," katanya.

"Jawabannya yang paling besar adalah subsidi. Subsidi kita cukup besar dan subsidi migas ini sampai hari ini naik luar biasa," tambahnya.

Ia menambahkan, bahwasanya hampir tidak ada pemerintahan setelah reformasi yang berani mengutak-atik soal subsidi BBM, kecuali dirinya dan Enggartiasto di tahun 2008.

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor Terbaru Agustus 2024, Dibutuhkan 3 Posisi untuk Bekerja di Sunter

BACA JUGA:Buah Manis Digitalisasi! Rasio CASA Bank Mandiri Tembus 79.7 Persen di Kuartal II 2024

"Jadi kita menaikkan harga BBM 2 kali, tapi kita turunkan juga 2 kali. karena harga bbm kita lepas ke market, yang harus diproteksi ya diproteksi. Jadi waktu itu kami mendorong pemerintah untuk memberikan subsidi kepada orangnya bukan kepada minyaknya atau komoditasnya," pungkasnya.

Ia berharap persoalan tersebut harus diselesaikan, karena anggaran pembangunan sebagaian besar sudah tesedot ke subsidi BBM.

"Saya lebih cenderung ada anggaran yang kita berikan dalam bentuk subsidi kepada masyarakat langsung. Misalnya soal kesehatannya, pendidikannya dan kebutuhan pangannya," terangnya.

"Itu jauh lebih punya manfaat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: