Prabowo Subianto Tak Punya Pilihan untuk Bantu Rakyat Kelas Menegah, Rocky Gerung: Jokowi Masih Bermimpi dengan Ambisi

Prabowo Subianto Tak Punya Pilihan untuk Bantu Rakyat Kelas Menegah, Rocky Gerung: Jokowi Masih Bermimpi dengan Ambisi

Prabowo Subianto Tak Punya Pilihan untuk Pulihkan Ekonomi Bangsa, Rocky Gerung: Jokowi Masih Ingin Bermimpi-Rocky Gerung Official-YouTube Channel

JAKARTA, DISWAY.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi tidak paham dengan keseriusan dari kondisi perekonomoan bangsa Indonesia saat ini.

Ia memperkirakan Prabowo Subianto justru mengerti sekali dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang sudah tercipta di masa pemerintahan Jokowi.

Semua bermula dari data yang dikeluarkan Mantan Menteri Keuangan RI, Muhamad Chatib Basri disebutkan cukup mengerikan.

Hal itu karena masyarakat dengan gaji Rp1,9 juta sudah termasuk ke dalam kategori kelas menengah, apalagi posisi itu sangat riskan untuk turun menjadi kelas bawah atau miskin.

BACA JUGA:7,4 Persen Pecandu Rokok di Indonesia Anak-anak, KMSPT Desak Prabowo Kendalikan Pasar Tembakau

"Ya begitu dia turun, ada yang mau naik tuh yang secara terbalik bisa disebut dengan 'aspiring middle class' yang punya keinginan untuk menjadi middle class gitu, enggak ketemu nah ketemunya di 1,9 juta sama-sama mulai jadi mereka yang mau naik ke kelas atas merasa apa problemnya kenapa kami enggak bisa naik-naik," kata Rocky Gerung, dikutip dari kanal YouTube-nya.

"Mereka yang mau naik ke kelas menengah marah karena terhambat oleh kebijakan sehingga kekayaan atau kemakmuran mereka terhalang berhenti di Rp1,9 juta sementara yang pernah di 9 misalnya turun jadi Rp1,9 juta, jadi bertemulah mereka di dalam garis politik akhirnya tuh nah itu kita sering sebut tusulut oleh keadaan ekonomi maka perubahan politik bisa terjadi kapan saja tuh karena ada kelas yang bercita-cita untuk naik ke kelas menengah dari kelas bawah tetapi terhalang dia makan tabungan," tambahnya.

Kondisi tersebut dinilai sangat berbahaya karena data yang ada dapat mempengaruhi langsung implikasi politiknya sangatlah serius terkait kondisi bangsa Indonesia.

"Betul, dan keseriusan itu yang tidak dipahami oleh Pak Jokowi itu, tentu Prabowo mengerti dan baca data yang dibuat oleh Muhamad Chatib Basri yang memberi sinyal ada beban yang mana bukan sekadar beban ekonomi tapi beban sosial politik," tegas Rocky Gerung.

BACA JUGA:Partai Gerindra Ajak PKB Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran, Cak Imin: Kita Harus Bahu-Membahu

Jurnalis senior, Hersubeno Arief meyakini bahwa pemerintahan Prabowo tidak memiliki kemewahan pilihan sama sekali.

Hal tersebut karena untuk menutup kekurangan pendapatan pemerintah cara yang paling mungkin adalah kenaikan pajak dan cukai, plus mengurangi subsidi.

Sementara kondisi masyarakat tidak mungkin andai kata  dicabut subsidi dan menaikkan pajak, pasti akan banyak masyarakat yang marah.

"Pasti akan berasap dan ada api itu, kan enggak akan ada jalan keluar lagi dari Jokowi. Prabowo terlalu lama untuk memutuskan jalan keluarnya. Sudah 6 bulan dan masih ada 3 bulan bagi Prabowo yang sudah siap dengan kabinetnya tapi tidak mungkin diumumkan karena tidak etis," ungkap Rocky Gerung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads