Cara Desak Made Obati Kekecewaan Usai Gagal Raih Medali di Olimpiade Paris 2024
Atlet Panjat Tebing Desak Made-NOC Indonesia-
JAKARTA, DISWAY.ID - Speed Climbing putri Indonesia, Desak Made memggambarkan rasa kekecewaan gagal meraih emas di Olimpiade Paris 2024.
Meski begitu, atlet berdarah Bali itu tetap bersyukur mampu melakukan performa yang maksimal dipertandingan Olimpiade Paris.
BACA JUGA:Raih Medali Emas, Cabor Panjat Tebing Torehkan Sejarah di Olimpiade Paris 2024
"Seandainya bisa lebih kencang, seandainya bisa mengibarkan bandera merah putih, tetapi akhirnya tetap bersyukur kekecewaan itu dibayar dengan kemenangan Veddriq," ungkap Made di bandara Sorkarno-Hatta, Jakarta, Selasa 13 Agustus 2024 malam.
Lebih lanjut wanita 23 tahun tersebut mendapatkan pelajaran untuk bisa beradaptasi dari peserta, audiens, dan tekanan.
"Di Paris kemarin memang suporter dari seluruh negara sangat support banget seluruh atlet. Apalagi ketika tuan rumah bertanding luar biasa dukungannya," lanjut Desak.
Panjat Tebing Indonesia mengirimkan empat atlet putra dan putri yaitu, Desak Made Rita Kusuma Dewi, Rajiah Sallsabilah, Rahmad Adi Mulyono dan Veddriq Leonardo.
Dari keempat wakil Indonesia, hanya Veddriq yang berhasil meraih medali emas pertama untuk merah putih di Olimpiade Paris 2024.
Di sisi lain, langkah Desak Made Rita Kusuma Dewi terhenti di perempat final usai kalah dari Deng Lijuan dengan selisih 0,006 detik. Desak menorehkan 6,369 detik dan Deng 6,363 detik yang membuatnya tidak lolos ke semifinal.
Di babak final untuk memperbutkan medali perunggu, Rajiah Sallsabillah yang menghadapi Aleksandra Kałucka berasal dari polandia yang mencatatkan waktu 8.24 detik untuk Rajiah, sedangkan Aleksandra 6.53 detik. Membuat Rajiah harus mengubur mimpinya.
Pria kelahiran Pontianan tersebut memperebutkan tempat perempat final setelah menyingkirkan rekan senegeranya Rahmad Adi Mulyono di eliminasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: