Cara Kerja InaTEWS, Mitigasi BMKG Deteksi Bahaya Gempa Megathrust di Indonesia

Cara Kerja InaTEWS, Mitigasi BMKG Deteksi Bahaya Gempa Megathrust di Indonesia

Cara kerja InaTEWS yang menjadi upaya mitigasi BMKG untuk mendeteksi bahaya gempa megathrust di Indonesia.--Freepik

Sehingga, pemanfaatan InaTEWS dinilai cukup efektif untuk membantu dalam memantau aktivitas gempa dan tsunami di zona megathrust luar wilayah Indonesia.

Cara Kerja InaTEWS

InaTEWS memiliki peralatan yang menjadi andalan untuk mengamati gempa bumi, yakni jaringan seismometer dan perangkat lunak SeisComP3.

Seismometer merupakan alat pencatat dan pengukur getaran gempa bumi.

BACA JUGA:Kapan Gempa Megathrust Melanda Indonesia? Ini Kata BMKG

Data dari beberapa seismometer diproses dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk menentukan lokasi (epicenter), waktu, kedalaman, dan magnitude gempa bumi.

Kemudian, ada pula Buoy yang menjadi salah satu instrumen digunakan untuk mencapai tujuan memantau permukaan air laut.

Alat ini dikenal dengan tsunameter atau alat pengukur tsunami yang mengapung di permukaan laut.

Saat tsunami terjadi, buoy akan segera merekam tsunami dan mengirimkan datanya.

Data dari buoy berfungsi untuk menentukan apakah tsunami telah terbentuk.

BACA JUGA:Apakah Gempa Megathrust Pernah Terjadi di Indonesia? Ini Wilayah yang Terkena Dampaknya

Selanjutnya, tide gauge yang akan merekam perubahan muka air laut yang disebabkan oleh tsunami.

Alat ini ditempatkan di pantai sebagai alat konfirmasi tsunami sudah tiba di pantai atau tsunami sudah reda.

Tak hanya itu, kepastian datangnya tsunami juga bisa dideteksi dari gambar yang dikirim melalui CCTV sekaligus mengamati daerah yang terkena tsunami.

Itulah dia cara kerja InaTEWS yang menjadi mitigasi BMKG mendeteksi potensi bahaya gempa megathrust di Indonesia yang tinggal menunggu waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: