Gunung Merapi Berstatus Siaga, 5 kali Gempa Awan Panas
Ilustrasi/ Gunung Merapi -Pixabay-
YOGYAKARTA, DISWAY.ID, Gunung Merapi terpantau mengalami 69 kali gempa guguran dan lima kali gempa awan panas selama periode Minggu 20 Maret 2022 pukul 00:00-24:00 WIB.
Kepala Balap Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaidi mengatakan, selain gempa guguran, juga tercatat lima kali gempa awan panas dan satu kali gempa fase banyak.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Pada periode pengamatan, tercatat dua kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.
Dari pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal. Asap putih itu mengepul dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) tidak terukur dalam tiga hari terakhir karena cuaca berkabut.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 11—17 Maret 2022, menunjukkan adanya penurunan ketinggian kubah barat daya sekitar dua meter akibat aktivitas guguran.
Adapun kubah lava tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
Volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.546.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).
Selanjutnya ke area sektor tenggara, meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).
Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (antara/jpnn/sumeks)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: