Anggota Paskibraka Banyak yang Gatal-gatal Karena Air di IKN, Megawati: Puan Mandinya Lap-lap Saja
Megawati ungkap anggota Paskibraka banyak yang gatal-gatal karena air di IKN dan mengatakan jika Puan mandinya lap-lap saja.--BPIP
Dalam menghadapai berbagai kemungkinan, Megawati juga menyampaikan bahwa anak-anak paskibraka yang dikirim ke IKN dengan skema dua lapis.
Hal ini untuk menjaga jika ada yang tidak bisa atau berhalangan sehingga tidak menganggu jalanya upacara dan dapat langsung ada yang mengantikan.
"Saya sampai nanya terus-terusan dan memantau kondisi anak-anak saya yang berada di IKN," kenan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP tersebut.
BACA JUGA:Kedatangan Ratusan Anak STM Bikin Demo di Depan Gedung DPR Memanas
BACA JUGA:KPK Setor Rp3,4 M ke Kas Negara, Hasil Lelang Barang Rampasan Perkara TPPU
Sedangkan Basuki Hadimuljono selaku Plt Kepala Otoritas IKN sempat mengungkapkan bahwa kualitas air di IKN terutama untuk air minum telah sesuai dengan standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia bahkan
Selain permasalahan yang disampaikan oleh Megawati, pasukan penggibar bendera HUT RI juga menghadapai isu lainnya, di antaranya adalah polemik pelepasan jilbab.
Polemik ini muncul sebuah foto saat pelantikan pasukan Paskibraka oleh Presiden Joko Widodo namun anggota Paskibraka putri tidak menggunkan jilbabnya.
Padahal diketahui sebanyak 18 anggota Paskibraka putri tersebut diketahui dalam kesehariannya serta saat latihan menggunakan jilbab.
BACA JUGA:Ikatan Apoteker Indonesia Buka Suara soal Marak Penggunaan Antibiotik Sembarangan
BACA JUGA:Budget Minim, Hasil Maksimal: Memanfaatkan Digital Marketing Untuk Bisnis UMKM
Berbagai komentar dan tanggapan dari banyak pihak, bahkan Gubernur Sumetera Barat melontarkan ancaman untuk menarik anggota paskibrakanya jika tidak dizinkan menggunakan hijab saat bertugas.
Menurut Mahyeldi, dengan apa yang terjadi pada anggota Paskibraka putri tidaklah mencerminkan Pancasila dan menghormati hak-hak warga negara dalam menjalankan keyakinannya.
Mahyeldi juga menyayangkan kenapa hal ini bisa terjadi, pada hal salah satu anggota paskibraka asal Sumetera Barat yaitu Maulia Permata Putri seorang siswi di SMAN 1 Kota Solok pada kesehariannya menggunakan hijab.
Sedangkan KH Cholil Nafis yang merupakan merupakan Ketua MUI Bidang Dakwah menyayangkan dengan pernyataan dari Yudian Wahyudi selaku Kepala Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: