Rencana Ekspor Energi Surya ke Singapura Diungkap Luhut, Incar Investasi Asing

Rencana Ekspor Energi Surya ke Singapura Diungkap Luhut, Incar Investasi Asing

Luhut Binsar Pandjaitan hingga saat ini masih terus berupaya untuk mendorong perusahaan teknologi terkemuka di dunia untuk mulai ber-inverstasi ke Indonesia.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan hingga saat ini masih terus berupaya untuk mendorong perusahaan teknologi terkemuka di dunia untuk mulai ber-inverstasi ke Indonesia.

Menurutnya, Indonesia masih memiliki potensi besar yang sampai saat ini belum dapat digunakan secara maksimal.

Oleh karena itulah, Menko Marves Luhut menilai perlunya pembenahan dari dalam untuk mengejar investasi asing ini.

BACA JUGA:Cak Imin Respon Anies Sambangi DPP PDIP: Moga-moga Lancar

BACA JUGA:Korban PHK Tembus 45 Ribu Pekerja di Penghujung Pemerintahan Jokowi, Kemnaker: Masuk Kondisi Darurat!

Ia mengungkapkan, potensi Indonesia yang sebenarnya ada pada penggunaan energi hijau untuk pengembangan data center Artificial Intelligence (AI).

Namun, Menko Marves Luhut menilai bahwa masih banyak yang belum tahu mengenai informasi ini.

"Ini masih jauh dari kata sempurna, banyak sekali yang harus kita kerjakan. Makanya, kita harus saling bahu membahu," papar Luhut dalam keterangan tertulis resminya pada Sabtu 24 Agustus 2024.

BACA JUGA:Kembali Jadi Ketum PAN, Zulhas Targetkan Partainya Raih Posisi Ketiga pada Pemilu 2029

BACA JUGA:Samu Omorodion Gagal Pindah ke Chelsea, Jadi Rebutan 5 Klub Liga Premier

Berdasarkan keterangannya, Luhut menerangkan bahwa Indonesia dapat memiliki 58 gigawatt (GW) energi hijau yang berasal dari hidrogen 95 gw, panas bumi 24 GW, dan angin 155 pada tahun 2040 mendatang.

"Kita akan mengekspor energi surya kita sendiri ke Singapura, serta membangun industri surya kita sendiri," ujar Menko Marves Luhut.

Dalam upaya memperluas pengembangan industri energi hijau dalam negeri, Luhut mengatakan bahwa Indonesia pada 2023 telah menandatangani kerja sama dengan Singapura terkait pengembangan industri manufaktur energi terbarukan, seperti produksi panel surya dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS).

Ia menjelaskan kerja sama dengan Singapura tersebut telah menarik investasi di sektor energi hijau, khususnya pada pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan rantai pasok baterai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: