Seruan Demo dan Ofbid Ojol Disambut Protes Para Istri: Tiap Laki Gua Gak Narik Sehari Kita Pada Puasa

Seruan Demo dan Ofbid Ojol Disambut Protes Para Istri: Tiap Laki Gua Gak Narik Sehari Kita Pada Puasa

Seruan demo dan ofbid Ojol disambut protes para istri yang mengatakan jika setiap suaminya tidak bekerja membuat sekeluarga harus puasa.-Daniel Rorong-

BACA JUGA:Kemendag Beri Pelatihan Digital Demi Majukan UMKM Lintas Industri

“Saya tetep nyuruh suami saya onbid, karna dia pake molis yg tiap hari kudu topup 60rb, apalagi berapa Minggu ni hny dpet cuma buat bayar molis dan sisanya makan,” tulis akun facebook @Quinnara Nara .

“Tiap hari aj gtuh gak pny tabungan, trus punya tunggakan molis karna orderan sepi, trus jika libur sehari ,sapa yg mw nanggung makan dan topup molis, bayar kontrakan buat ini itu, bayar ini itu, bantu orang tua jg,” tambahnya.

“Tanggung jawab besar, mungkin law yg punya motor bensin enak, libur jg gak harus topup 60rb, gak kayak molis. Sampai disini paham,” tutupnya.

Curhatan sang istri driver Ojol mendapatkan berbagai komentar yang salah satunya memberikan saran agar mulai kerja dari pukul 5 pagi hingga 10.00 WIB.

BACA JUGA:Sungguh Mulia, Polsek Palmerah Bagikan 300 Nasi Box untuk Sarapan Pagi Warga

BACA JUGA:Ini Daftar Supermarket yang Terima Belanja Pakai Voucher Pluxee

“Gini Bu saya kasih paham sedikit, sedikit aja tapi ya. Suruh suami nya onbid dari jam setengah 5 pagi sampai jam 10 pagi. Siang off aja dirumah kalau memang gabisa ikut demo, keluar lagi jam 5/6 sore di jam sibuk pulang kerja sampai selesai,” saran akun @Martiin Saofat.

Sedangkan aksi demo yang rencanya akan digelar terdapat 6 tuntutan dari Koalisi Ojol Nasional terhadap pemerintah.

Adapun tuntutan pertama meminta untuk merevisi dan menambahkan pasal Permenkominfo nomor 1 tahun 2012 tentang tarif layanan pos komersial untuk mitra Ojek Online dan Kurir online di Indonesia.

Tuntutan yang ku dua meminta Kominfo untuk mengevaluasi dan memonitoring segala bentuk kegiatan bisnis dan program aplikator yang dianggap mengandung unsur ketidak adilan terhadap mitra pengemudi ojek online di Indonesia.

BACA JUGA:Ini Pengakuan Chico Usai Tumbang Oleh Wakil Hongkong di Laga Perdana Korean Open 2024

BACA JUGA:Sambut Paus Fransiskus, Nasaruddin Umar dan Kardinal Suharyo Ajak Masyarakat Beragama Saling Toleransi

Adapun tuntutan yang ke empat untuk menghapuskan program layanan tarif hemat untuk mengantarkan barang dan makanan pada semua aplikator yang dinilai tidak manusiawi dan memberikan rasa ketidak adilan terhdap mitra driver ojek online dan kurir online.

Tuntutan ke empat meminta untuk menyeragamkan tarif layanan pengantar barang dan makanan di semua aplikator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: