Indonesia Kembangkan Operasi Jarak Jauh Pakai Telerobotik, Begini Cara Kerja dan Manfaatnya

Indonesia Kembangkan Operasi Jarak Jauh Pakai Telerobotik, Begini Cara Kerja dan Manfaatnya

Indonesia Kembangkan Operasi Jarak Jauh Pakai Telerobotik, Begini Cara Kerja dan Manfaatnya-Disway/Annisa Amalia Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Usai bedah telerobotik jarak jauh pertama antara RSCM dan RS Ngoerah, para ahli bedah urologi kembali melakukan operasi jarak jauh menggunakan teknologi telerobotic di RS I. G. N. G. Ngoerah dan RS Unud.

Operasi terhadap pria berusia 58 tahun dengan kanker prostat ini dinilai cukup sulit, tetapi berhasil membuktikan bahwa operasi telerobotic menjadi inovasi yang membawa harapan baru pada pemerataan kualitas rumah sakit.

BACA JUGA:Ketum PP Perbasi Danny Kosasih Meninggal Dunia, Sempat Jalani Operasi Jantung

BACA JUGA:Indra Bruggman Dilarang Sujud Selama Seminggu oleh Dokter Usai Jalani Operasi Plastik Kantung Mata

Seperti yang diketahui, teknologi telerobotic ini tengah dikembangkan untuk dapat diaplikasikan ke seluruh Indonesia.

Bukan hanya untuk bedah urologi, teknologi ini dapat diterapkan ada operasi lain, seperti araf, digestif, toraks kardiovaskular (BTKV), obgyn, dan masih banyak lagi.

Sebagai informasi, operasi telerobotik merupakan metode bedah jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi robotic dan jaringan nirkabel.

Dengan begitu, dokter bedah dapat melakukan tindakan operasi terhadap pasien dalam jarak jauh secara real-time.

BACA JUGA:Operasi Plastik ke Luar Negeri Jadi Tren, Ini Kata Ketua PB IDI

BACA JUGA:Pasca Operasi Plastik di Korea, Indra Bruggman: Mata Masih Bengkak

Menurut Ketua Robomedisia (Perkumpulan Robotik Medik Indonesia) Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K-Onk), FICRS, PhD., Indonesia sudah mampu menjalani bedah robotik untuk kasus yang kompleks.

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan bedah telerobotik ini adalah dukungan jaringan internet yang stabil.

"Di mana, syarat utama dari operasi telerobotik adalah latency time kurang dari 150 mS, kecepatan internet di atas 50mbps, dan jitter <10 mS,” jelas Rizal.

Dijelaskan olehnya, terdapat dua komponen pada operasi telerobotik, di antaranya robotic arm (lengan robot) dan surgeon’s console.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: