Pakar Ekonom Bongkar 3 Faktor Harga Emas akan Naik ke Level Tertinggi Rp1,5 Juta per Gram
Menurut pakar ekonom INDEF, harga emas diprediksi akan mencapai level tertingginya sepanjang sejarah yakni Rp1,5 juta per Gram sampai akhir tahun 2024-Rawpixel/Freepik-
JAKARTA, DISWAY.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam telah mencatatkan penurunan sebesar Rp 9.000 per-gram.
Dilansir dari halaman logammulia.com, harga emas dari Antam pada Sabtu 7 September ini sudah mencapai Rp 1.405.000 per-gram.
Selain itu, harga buyback juga terpantau turun menjadi Rp. 1.254.000 per gram setelah sebelumnya berada pada harga Rp1.262.000 per gram.
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Jumat 6 September 2024
Kendati mengalami penurunan, harga emas masih mampu mempertahankan posisinya di level yang tinggi.
Bahkan, harga emas diprediksi akan menyentuh angka Rp 1,5 Juta per gram pada akhir tahun 2024 ini.
Menurut pakar ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, naiknya harga emas ke level Rp 1,5 juta bukanlah sesuatu yang mustahil terjadi.
Pasalnya, ada beberapa faktor yang mendasari prediksi ini, salah satunya adalah pergerakan nilai tukar.
BACA JUGA:Dokumenter Konser Taeyong NCT 'TAEYONG: TY TRACK IN CINEMAS' Tayang di Bioskop CGV 16 dan 19 Oktober
"Biasanya harga emas itu dipengaruhi oleh perkembangan situasi globalnya, terutama pergerakan nilai tukar. Kalau biasanya harga Dolar melemah, maka harga emas melonjak tinggi," bukanya saat dihubungi Disway, Sabtu, 7 September 2024.
Tauhid menambahkan ada keterbiasaan orang berinvestasi dari Dolar ke emas untuk menjaga keseimbangan.
"Karena orang biasanya yang punya Dolar itu merubah investasinya ke emas, jadi keseimbangan akan terjadi. Karena mereka akan meminta emas jauh lebih banyak sehingga harga emas akan naik," jelasnya.
Selain itu, Tauhid menjelaskan, akan selalu ada pemintaan atau demand kepada komoditi emas dari kelompok menengah atas atau kelompok mampu, yang nantinya akan digunakan sesuai dengan preferensi konsumen.
BACA JUGA:Komplotan ‘Profesor’ Tega Tipu Lansia, Emas dan Uang Puluhan Juta Ditukar Dolar Palsu
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: