Peneliti BRIN Temukan Bahaya Mikroplastik Bagi Manusia
Ilustrasi/Mikroplastik-pixabay-
Peneliti menemukan bahwa mikroplastik sangat berbahaya bagi manusia terutama jika terhirup sistem pernapasan.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Reza Cordova menyampaikan, mikroplastik tak hanya menjadi ancaman kehidupan di perairan tapi juga berdampak kesehatan manusia karena bisa tersebar melalui udara.
Dan salah satu masalah lingkungan yang masih menjadi perhatian global adalah bahaya mikroplastik untuk kehidupan.
mikroplastik sendiri merupakan potongan atau partikel plastik yang ukurannya kurang dari lima milimeter.
mikroplastik berasal dari plastik. Proses alami termasuk sinar matahari menyebabkan plastik menjadi rapuh lalu pecah hingga menjadi partikel terkecil. Sehingga, bisa terkandung di udara yang dihirup sehari-hari, dilansir dari NHM.
Ketika udara yang mengandung mikroplastik terhirup maka secara tidak langsung memasukkan racun.
Baik plastik sendiri, bahan aditifnya atau campuran dari polutan lain ke dalam tubuh.
Seperti Reza bilang, plastik memiliki sifat yang unik. Sebab menjadi tempat penempelan bagi bahan polutan yang lain.
Ketika plastik ini masuk dalam organ tubuh yang ternyata ditempeli oleh bahan polutan yang lain dan ikatan itu tidak lepas, maka berpotensi meninggalkan luka di dalam tubuh.
Sehingga, mikroplastik bisa jadi sumber pencemar baru. Tak hanya di air, tapi juga di udara. “Kita bisa bilang bahwa plastik ini media pembawa polutan yang lain dan mempercepat kemungkinan polutan yang lain masuk ke tubuh menjadi lebih cepat,” ungkapnya.
Namun, penelitian baru mengetahui dampak langsung dari mikroplastik. Sedangkan untuk dampak tidak langsungnya masih perlu kajian lebih lanjut.
Artinya, masih banyak hal yang belum diketahui secara pasti mengenai dampak lain yang mungkin muncul dari kandungan mikroplastik di udara.
Sedangkan, untuk mengurangi mikroplastik bisa dilakukan dengan mulai mengubah gaya hidup. Hal ini tentunya perlu dilakukan mulai dari diri sendiri lewat dari cara berpikir dan berperilaku. Seperti mengurangi penggunaan plastik atau barang sekali pakai.
Lantas, biasanya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, ada baiknya memulai kebiasaan untuk memisahkan sampah. Terutama sampah yang bisa didaur ulang.(len)
Sumber: Radar Cirebon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: