Pemprov DKI Jakarta Belanja Produk Dalam Negeri Sebesar 62,61 Persen Sepanjang 2024

Pemprov DKI Jakarta Belanja Produk Dalam Negeri Sebesar 62,61 Persen Sepanjang 2024

Pemprov DKI Jakarta bukukan belanja produk dalam negeri sebesar 62,61 persen. -ist-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membukukan belanja produk dalam negeri sebesar 62,61 persen.

Data Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) tersebut tercatat hingga tanggal 6 September 2024.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, berdasarkan data dari laman Bigbox LKPP, realisasi belanja Produk Dalam Negeri Pemprov DKI sebesar Rp16,05 triliun.

BACA JUGA:Bawa Kedamaian, PKS Ingin Heru Budi Kembali Jabat Pj Gubernur DKI Jakarta

“Realisasi sebesar Rp16,05 trilliun setara dengan 62,61persen dari komitmen belanja Produk Dalam Negeri pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) tahun 2024 sebesar Rp30,68 triliun,” ujar Elisabeth Ratu Rante Allo melalui keterangan tertulis dikutip Kamis, 12 September 2024.

Ia mengungkapkan, pihaknya secara rutin menggelar acara Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Acara tersebut digelar dalam rangka mempertemukan para pelaku usaha industri yang telah memiliki sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dengan para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di lingkungan Pemprov DKI.

“Penguatan ekonomi yang berbasis industri merupakan salah satu indikator majunya suatu kota global. Industri dalam negeri membutuhkan kepastian demand untuk bisa berkembang dan melakukan riset agar dapat menghasilkan produk inovatif pengganti produk impor. Business Matching P3DN ini digelar untuk membuka peluang bagi produk yang telah dihasilkan oleh industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri," jelasnya.

BACA JUGA:Hadapi Persaingan, Pemprov DKI Revitalisasi Pasar Tradisional dan Terapkan Transaksi Digital

Ia juga memaparkan, hasil kajian BPS menunjukkan beberapa dampak ekonomi di Jakarta dari aksi afirmasi belanja Produk Dalam Negeri, terjadi kontraksi atas impor luar negeri Jakarta pada semester I/2024 (impor barang konsumsi kurang dari 7,30 persen, impor barang modal minus 14,34 persen, dan impor bahan baku dan penolong minus 6,02 persen.

"Realisasi investasi PMA dan PMDN pada Triwulan II/2024 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 28,95 persen dan 57,8 persen," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: