Mengenal Patient Navigator untuk Pasien Kanker yang Kerap Menyangkal dan Tunda Pengobatan

Mengenal Patient Navigator untuk Pasien Kanker yang Kerap Menyangkal dan Tunda Pengobatan

Mengenal patient navigator untuk pasien kanker--Annisa Zahro

JAKARTA, DISWAY.ID - Meski masih terdengar asing, Patient Navigator memiliki peran sangat penting bagi pasien kanker. Apa itu?

Pasalnya, 50 faktor yang paling berpengaruh dalam pengobatan dan kesembuhan pasien kanker justru bukan dari medis.

Di mana, tak jarang pasien kanker ketika didiagnosis mengalami denial atau penolakan atas kondisi tersebut.

Sehingga, mereka kerap menolak atau menunda untuk melakukan pengobatan.

BACA JUGA:Pentingnya Teknologi Nuklir untuk Penanganan Kanker, Tapi Dokter Spesialis Masih Langka

Selain itu, mereka juga memilih untuk mencari alternatif pengobatan lain dibanding pengobatan medis yang sesuai dengan anjuran dokter.

Perlu diwaspadai karena menunda pengobatan dapat memperparah kondisi dan membuat pengobatan semakin sulit.

Oleh karena itu, pentingnya meningkatkan pemahaman pasien atas informasi medis dan alur pengobatan yang diberikan, ketersediaan support system disekitar pasien seperti keluarga atau relasi untuk menemani pasien berobat, ketersediaan transportasi dan rumah singgah bila diperlukan, maupun dukungan psikososial. 

Hal inilah yang menjadi peran patient navigator yang menemani pasien dan memberikan edukasi.

Prof. DR. Dr. Soehartati Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad(K), staf medis senior onkologi radiasi RSCM-FKUI dan Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu RSCM menjelaskan, "Patient Navigator adalah mereka yang bekerja sama dengan para pasien untuk menyelesaikan masalah-masalahnya dan memahami sistem medis."

BACA JUGA:Nia Daniaty Kaget saat Dengar Puput Novel Meninggal Dunia Karena Kanker Payudara, Dia Nggak Pernah Cerita

Dalam hal ini, navigator pasien memberikan dukungan yang komprehensif, termasuk aspek psikososial yang sering menjadi tantangan bagi pasien kanker.

Patient Navigator juga dibekali kompetensi untuk berhadapan dengan pasien maupun tenaga kesehatan.

Mereka memerlukan ilmu dan pengetahuan, dan kecakapan dalam berkomunikasi, maupun dapat memahami kode-kode kegawatan yang ada di Rumah Sakit sebelum terjun ke lapangan, sebagaimana layaknya seorang yang bekerja di lingkungan RS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: