Tim Akademisi Universitas Trisakti Beri Sekolah Petani, Kembangkan Tikusonic Ramah Lingkungan

Tim Akademisi Universitas Trisakti Beri Sekolah Petani, Kembangkan Tikusonic Ramah Lingkungan

Tim Akademisi Universitas Trisakti melaksanakan PKM dengan mengembangkan alat Tikusonic ramah lingkungan berpanel surya di persawahan petani. -ist-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Tim akademisi Universitas Trisakti menggelar Pemberdayaan kemitraan masyarakat (PKM) melalui kegiatan Sekolah Petani.

Kegiatan ini diberikan kepada petani dengan bekerjasama kelompok tani Karya Tani di Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten.

Adapun tujuan kegiatan yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, perusahaan dan lembaga sosial.

BACA JUGA:Dapat Tambahan Anggaran, Kemendikbudristek Janji Bakal Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Dosen

"Membantu masyarakat mengelola sumber daya mereka dengan lebih baik, sehingga bisa hidup lebih sejahtera dan mandiri," ujar Wahyu Sejati ST MT melalui keterangan tertulisnya, dikutip Selasa 17 September 2024.

Dalam pelaksanaannya, tim akademis Universitas Trisakti bekerja sama dengan Kelompok Tani Karya Tani dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang ada, dengan pembiayaan diajukan melalui Kemendikbud Ristek tersebut.

Di antaranya berupa pengembangan alat pengusir hama tikus yang ramah lingkungan untuk digunakan petani di persawahan mereka. 

Selain itu, dilaksanakan pelatihan manajemen usaha dengan materi Bisnis Model Canvas.

Sedangkan para Tim Akademis terdiri Wahyu Sejati ST MT selaku ketua serta Daisman Purnomo Bayyu Aji ST PhD, Tjhwa Endang Djuana PhD, Maharani Alichya dan Nuzul Rizky sebagai anggota. 

Sedangkan alasan pengembangan alat pengusir tikus yang dinamakan Tikusonic, karena di wilayah tersebut rawan hama tikus.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Gelar Pentas Musik dan Lagu Anak, Berikut Pemenang KILA 2024

Hama utama menyebabkan kerugian besar bagi petani padi, terutama di Kelurahan Bendung ini.

Serangan tikus terjadi di semua tahap pertumbuhan padi, mengakibatkan gagal panen dan penurunan produksi.

Begitu juga dialami Kelompok Tani Karya Tani, yang berdiri sejak 2011, juga menghadapi masalah ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads