Tim Akademisi Universitas Trisakti Beri Sekolah Petani, Kembangkan Tikusonic Ramah Lingkungan

Tim Akademisi Universitas Trisakti Beri Sekolah Petani, Kembangkan Tikusonic Ramah Lingkungan

Tim Akademisi Universitas Trisakti melaksanakan PKM dengan mengembangkan alat Tikusonic ramah lingkungan berpanel surya di persawahan petani. -ist-

Hama tikus telah merusak tanaman secara signifikan.

Sedangkan untuk mengatasi masalah ini, perancangan alat pengusir tikus ramah lingkungan berbasis panel surya diusulkan sebagai solusi.

"Alat ini dirancang untuk mengurangi serangan tikus dan membantu meningkatkan produksi padi tanpa menggunakan pestisida secara berlebihan," ujarnya. 

Dengan pengendalian yang efektif, petani diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan  kesejahteraan mereka. 

Kegiatan ini berlangsung secara bertahap. Pertama berlangsung pada hari Rabu, 26 Juni 2024 berisikan sosialisasi kepada para tani tentang alat pengusir hama tikus yang ramah lingkungan serta pelatihan manajemen usaha dengan materi Bisnis Model Canvas.

BACA JUGA:IHA Rencanakan Museum Nasional Indonesia Dibuka Kembali Awal Oktober

Selanjutnya, kegiatan kedua yaitu berlangsung pada hari Sabtu, 10 Agustus 2023.

Pada kegiatan kedua, membahas tentang letak titik pertama pemasangan alat pengusir hama tikus yang ramah lingkungan dan pemasangan alat pertama.

Kemudian, dilanjutkan pada hari Sabtu, 14 September 2024 dan dilangsungkan pemasangan alat kedua dan ketiga serta evaluasi mengenai alat sebelumnya. 

"Alat Pengusir Hama Tikus Ramah Lingkungan ini kami beri nama Tikusonic, karena  pengaplikasiannya yang menggunakan gelombang ultrasonic," jelasnya.

Alat Tikusonic, disebutkannya, dapat menjangkau area sampai 1 Ha dengan dimensi (100 x 40 x 40).

Beberapa keunggulan alat ini yaitu efektif 99% mengusir dan membunuh hama tikus dan sumber daya nya menggunakan energi matahari  (PLTS 200 W). 


Tim Akademisi Universitas Trisaksi melalui PKM bekersama kelompok tani karya tani menyelesaikan masalah pertanian.-ist-

"Setelah beberapa kegiatan berlangsung kami menyebarkan beberapa kuisioner kepada Para Tani yang berisikan seberapa besar pemahaman mereka terhadap cara kerja alat pengusir hama tikus yang ramah lingkungan dan hasilnya menunjukan sebesar 40% sangat memahami cara kerjanya, serta pertanyaan apakah mereka memahami bagaimana pengaplikasian Bisnis Model Canvas dalam bisnis beras dan hasilnya 50% dari mereka cukup memahami dan pertanyaan tentang seberapa efektif alat pengusir hama tikus yang ramah lingkungan bekerja, 60% dari mereka merasa alat ini sangat efektif," bebernya. 

Pihaknya merasa bersyukur mendapat banyak pengalaman dan pelajaran berharga melalui kegiatan PKM ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait