Menteri Zulhas Buka Opsi Impor Beras 1 Juta Ton, Begini Tanggapan Bapanas
Ilustrasi beras premium-Freepik.com-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam upaya mengantisipasi ketahanan pangan di tahun 2025 nanti, Menteri Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa Pemerintah tengah mempertimbangkan opsi untuk kembali melakukan impor beras sebesar 1 juta ton.
Dalam keterangannya, Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menyatakan bahwa keputusan ini menjadi pertimbangan usai Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kalau produksi beras pada akhir tahun 2024 ini akan mengalami penurunan.
Kendati masih dalam pertimbangan, Zulhas juga menambahkan bahwa jumlah beras yang diimpor masih memiliki kemungkinan untuk mengalami pengurangan atau penambahan jumlah.
“Mungkin bisa kurang, bisa tidak,” ujar Menteri Zulhas dalam keterangan tertulis resminya pada Rabu 30 Oktober 2024.
Selain itu, Menteri Zulhas juga mengungkapkan bahwa rencana impor tersebut masih harus diproses terlebih dahulu lantaran Pemerintah juga masih harus berhadapan dengan larangan kuota impor beras yang dibatasi di negara pengimpor, India.
BACA JUGA:Fenomena Viral Joged Sadbor Hingga Beras Habis Live TikTok, Per Hari Raup Untung Besar!
“Prosesnya harus business to business, karena India pernah melarang. Setelah itu kalau India G2G, harus melalui parlemen,” jelas Zulhas.
Adapun kuota impor beras pemerintah yang belum terselesaikan pada tahun 2024 ini diketahui telah mencapai 3,6 juta ton. Dari angka tersebut, jumlah yang sudah terealisasikan sudah mencapai 2,4 juta ton, dan akan bertambah sekitar 1,2 juta ton hingga akhir tahun 2024 nanti.
Sementara itu menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, opsi impor beras ini menjadi salah satu pertimbangan untuk menutup cadangan pangan hingga bulan Februari Tahun 2025 nanti.
BACA JUGA:Bapanas Tetapkan Standar Nasional Beras Fortifikasi, Penting Perbaiki Gizi Masyarakat
BACA JUGA:Kampanye Pilkada Kini Bisa Pakai AI, Lebih Canggih dan Efisien Sapa Konstituen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: