Gelar Diskusi Bertajuk Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas: Bank Mandiri Perkuat Keamanan Digital

Gelar Diskusi Bertajuk Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas: Bank Mandiri Perkuat Keamanan Digital

Gelar Diskusi Bertajuk Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas: Bank Mandiri Perkuat Keamanan Digital-Dok. Kementerian BUMN-

Transformasi yang dilakukan Bank Mandiri, lanjut Harry, dilakukan melalui lima prinsip fundamental. Pertama, meningkatan level kesiapan digital dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dari karyawan Bank Mandiri, penguatan performa infrastruktur, dan penggunaan cloud computing models.

Prinsip kedua yakni memperkuat struktur organisasi, personel dan budaya yang dilakukan dalam dua tahun. Salah satunya dengan membentuk tim khusus digital dan mengadopsi budaya cara berpikir dari industri financial technology.

Prinsip ketiga, Bank Mandiri mengembangkan berbagai kanal distribusi untuk menjangkau berbagai kalangan. Untuk nasabah perorangan melalui Livin by Mandiri, kemudian kanal Kopra by Mandiri dengan untuk korporat, Livin Merchant untuk UMKM, dan Smart Branch untuk pelayanan offline.

Harry melanjutkan, prinsip keempat adalah Bank Mandiri terus memperluas ekosistem digital dengan menggandeng lebih dari 600 rekanan dalam proses pembuatan rekening, transaksi perbankan, dan pinjaman digital.

Sementara prinsip kelima, Bank Mandiri menggunakan data analytics melalui kemampuan AI, menghasilkan visual analytics dan memperkokoh manajemen data.

Sementara Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, digitalisasi perbankan telah berdampak pada meningkatnya produktivitas. 

"Saat ini, kontribusi sektor digital perbankan mencapai Rp1.000 triliun. Angka itu memang dalam PDB tidak terlalu banyak. Di tahun 2030 diharapkan, kontribusi terus meningkat mencapai Rp4.500 triliun," paparnya. 

BACA JUGA:Erick Thohir Tekankan Pentingnya Cyber Security, Sebut Bank Mandiri Punya Sistem SOP yang Baik

BACA JUGA:Bank Mandiri Bagikan Kisah Sukses Transformasi Digital di Gelaran Indonesia - Africa Forum (IAF) 2024

Fithra mewanti-wanti, yang paling penting saat ini di tengah terus berkembangnya perbankan digital, adalah membuat masyarakat melek literasi keuangan. Efek positif sudah dirasakan dengan membuat layanan perbankan semakin inklusif. Namun di sisi lain, fenomena masyarakat yang terlilit pinjaman online terus meningkat.

"Banyak masyarakat terjerat pinjol. Utang mereka dibayar pakai utang. Habis penghasilan mereka untuk membayar utang. Risiko kurangnya literasi keuangan ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Kita harus menciptakan manusia yang paham digital teknologi." pungkasnya.  

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads