Pertamina Dorong Penggunaan Bahan Bakar Alternatif dari UCO, Pengamat Ungkap Keuntungannya
Demi mewujudkan keinginan Indonesia untuk memiliki penerbangan yang ramah lingkungan, PT Pertamina Patra Niaga kini terus berupaya untuk memperluas distribusi bahan bakar Sustainable Aviation Fuel (SAF).-Pertamina-
JAKARTA, DISWAY.ID - Demi mewujudkan keinginan Indonesia untuk memiliki penerbangan yang ramah lingkungan, PT Pertamina Patra Niaga kini terus berupaya untuk memperluas distribusi bahan bakar Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Menurut keterangan Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Atep Salyadi Saputra, bahan bakar SAF ini merupakan solusi jangka menengah bagi industri penerbangan untuk mulai mengurangi pengeluaran emisi karbon tanpa memerlukan adanya perubahan yang masih pada badan pesawat.
Hal ini dikarenakan SAF menggunakan bahan baku baru yang lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA:Kemenparekraf Targetkan Penurunan Harga Tiket Pesawat Sebesar 10 Persen
BACA JUGA:Puan Maharani Beri Sinyal PDIP Gabung ke Pemerintahan Prabowo: Tidak Ada yang Tidak Mungkin
"Ini mampu mengurangi emisi karbon dari bahan bahan bakar fosil, karena Pertamina SAF menggunakan bahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah," jelas Riva dalam keterangan tertulis resminya pada Sabtu 21 September 2024.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Pengamat Penerbangan, Gatot Raharjo.
Menurut Gatot, penggunaan bahan baku minyak jelantah atau UCO ini memang merupakan solusi bahan bakar alternatif paling baik dan paling aman penggunaannya.
BACA JUGA:BPH Migas Siap Menerapkan BBM Rendah Sulfur untuk Kapal ASDP
BACA JUGA:7 Daftar Event Jakarta Hari Ini 22 September 2024, Tutup Libur Akhir Pekan Hiburan Seru
"Memang minyak jelantah atau use cooking oil (UCO) itu sampai saat ini yang paling aman dan baik untuk SAF. UCO itu yang paling sedikit kadar pencemarannya," jelas Gatot saat dihubungi oleh Disway pada Sabtu 21 September 2024.
Selain itu, Gatot menambahkan, praktik pengolahan UCO untuk dijadikan SAF ini sendiri juga sudah diterapkan di negara-negara lain, contohnya seperti Singapura.
Menurut keterangan Gatot, pengolahan UCO menjadi SAF saat ini justru berlokasi di Singapura, dengan bahan baku yang di impor dari Indonesia.
BACA JUGA:Cara Dapatkan Diskon Tiket Kereta Hingga 20 Persen dari KAI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: