Diplomat Indonesia Selamat Dalam Serangan Bom di Pakistan, Seorang Polisi Tewas
Rombongan diplomat selamat dari sebuah serangan bom yang terjadi di Pakistan pada Minggu 22 September lalu.-tangkapan layar X@SophiaHoffman90-
JAKARTA, DISWAY.ID – Rombongan diplomat selamat dari sebuah serangan bom yang terjadi di Pakistan pada Minggu 22 September lalu.
Dalam peristiwa itu, diplomat Indonesia selamat dalam serangan bom di Pakistan dan rombongan kembali ke Islamabad.
Meskipun para diplomat dari 12 negara yang tenggah melakukan perjalanan dari ke daerah wisata di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan tersebut selamat, namun seorang petugas kepolisian setempat meninggal dunia.
Selain menewaskan seorang polisi, ledakan bom rakitan tersebut juga melukai 3 petugas lainnya yang mengawal konvoi.
BACA JUGA:Sinopsis Drama Korea 'Spice Up Our Love' Spin-Off 'No Gain No Love', Tayang Perdana 3 Oktober 2024
BACA JUGA:Siap Jalin Komunikasi dengan Jakmania, RIDO: JIS Jadi Basecamp Persija!
Para diplomat tersebut mendapatkan serangan saat sedang melakukan perjalanan ke daerah wisata dan melewati tempat wisata serta stasiun perbukitan Malam Jabba di Distrik Swat.
"Seorang polisi meninggal karena luka-lukanya sementara tiga lainnya terluka," kata Zahidullah Khan yang merupakan petugas polisi Distrik Swat.
"Para diplomat sedang melakukan perjalanan di dalam konvoi polisi dan kendaraan polisi yang memimpin terkena dampak," katanya.
BACA JUGA:Pengadilan Agama Tolak Gugatan Cerai Andre Taulany pada Rien Wartia Trigina, Apa Alasannya?
BACA JUGA:Pengeroyokan Steward oleh Oknum Bobotoh Usai Laga Derby Persib vs Persija, Ini Penjelasan Polisi
Petugas tersebut juga menambahkan bahwa tidak ada diplomat yang terluka.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Konvoi tersebut melibatkan diplomat dari 12 negara.
Para diplomat dalam konvoi tersebut berasal dari Indonesia, Ethiopia, Portugal, Kazakhstan, Bosnia dan Herzegovina, Zimbabwe, Rwanda, Turkmenistan, Vietnam, Iran, Rusia, dan Tajikistan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: