Pasutri yang Tewas di Tangerang Ternyata Terlilit Masalah Ekonomi, Berawal dari Bangkrutnya Toko Bunga

Pasutri yang Tewas di Tangerang Ternyata Terlilit Masalah Ekonomi, Berawal dari Bangkrutnya Toko Bunga

Polisi Ungkap Pekerjaan Suami yang Tewas Bersama Sang Istri di Cipondoh Tangerang.--Candra Pratama

TANGERANG, DISWAY.ID - Kasus tewasnya suami istri di Cipondoh Tangerang ternyata dipicu masalah ekonomi.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengungkap aktivitas atau pekerjaan suami yang tewas bersama istrinya di Perumahan Puri Metropolitan Blok G.3 No.18 RT 06/08, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

"Saya jelaskan bahwa sebelumnya ini untuk saudara Boentoro (suami) itu dia bekerja di Cikini. Dia punya buka toko bunga di sana, Toko bunga di Cikini," ujar Kombes Zain di Polres Metro Tangerang Kota, Rabu, 2 Oktober 2024.

BACA JUGA:Fakta Pasutri Meninggal dengan Luka Tusuk di Cipondoh

Dikarenakan sang suami sudah berumur, kata Zain, warung atau toko bunga yang berada di daerah Cikini, Jakarta Pusat telah dijual.

"Sehingga dia hanya masih membantu (di Toko Bunga Cikini) terkait masalah pengantaran saja," tuturnya.

Jadi, lanjut Zain, karena toko bunga tersebut sudah dijual, membuat perekonomian keluarga Boentoro menjadi goyah.

BACA JUGA:Polisi Beberkan Motif Pembunuhan Pasutri di Cipondoh Tangerang

"Memang dari sisi perekonomian pada kedua orang ini memang agak sulit disitu," tuturnya.

Di sisi lain, Kombes Zain menjelaskan, pasangan suami istri itu terlibat Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), sehingga BK (suami) tega membunuh istrinya.

"Motif dari kejadian yaitu ketidakharmonisan rumah tangga antara saudara Boentoro Kwok dan Rita Boentoro Tjin," imbuhnya.

Zain menyampaikan, pembunuhan yang dilakukan BK terhadap istrinya dilakukan dengan menggunakan pisau dapur. Benda tersebut ditusukkan ke bagian leher, dada, perut hingga punggung istrinya.

BACA JUGA:Sebelum Temukan Bayi, Petugas Kebersihan Lihat Pasutri Duduk di Bangku Pinggir Kali Ancol

"Kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh Boentoro Kwok terhadap istrinya Rita Boentoro Tjin menggunakan senjata tajam berupa pisau dengan cara menusukan ke leher, dada, perut dan punggung," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: