Jaga Keseimbangan Pangan di Tengah Deflasi, Bapanas Siapkan CPP

Jaga Keseimbangan Pangan di Tengah Deflasi, Bapanas Siapkan CPP

Harga Cabai Rawit Merah dan Bawang Putih Melonjak di Pasaran, Tembus Rp 80 Ribu Per Kg-Disway/Cahyono-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia tercatat telah mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2024 lalu. 

Menurut keterangan BPS, kemungkinan penyebab dibalik deflasi ini adalah melimpahnya pasokan bahan pangan.

BACA JUGA:Proyek Food Estate Papua, Bapanas: Berpotensi Dongkrak Produksi

BACA JUGA:Bank Dunia Klaim Harga Beras di Indonesia Paling Mahal di ASEAN, Bapanas: Biaya Produksi Tinggi

Kendati sejumlah Ekonom menyebutkan bahwa penyebab deflasi ini adalah karena penurunan daya beli masyarakat, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan bahwa masih diperlukan adanya studi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari deflasi berturut-turut ini.

"Angka deflasi saat ini berada pada -0,12 persen secara month to month," ujar Amalia dalam keterangan resmi tertulisnya pada Kamis 3 Oktober 2024.

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa Bapanas beserta Pemerintah saat ini tengah berupaya untuk menjaga keseimbangan harga pangan.

BACA JUGA:Harga Beras di Sejumlah Daerah Naik, Ini Langkah Bapanas

BACA JUGA:Isu Mark Up Impor Beras Berujung Pelaporan BULOG dan Bapanas ke KPK, Peneliti Ungkap Dampaknya ke Masyarakat

"Pemerintah menjaga keseimbangan, baik harga di tingkat Petani dan harga di Masyarakat," ujar Arief saat dihubungi oleh Disway pada Jumat 4 Oktober 2024

Menambahkan, Arief menyatakan bahwa pihak Bapanas juga aktif dalam mendorong stabilisasi harga pangan bukan hanya untuk menjaga keseimbangan harga, namun juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Beberapa Komoditas Pangan Strategis idealnya Pemerintah Punya Stok, untuk stabilisasi harga Petani sekaligus stabilisasi di tingkat Konsumen," jelas Arief.

BACA JUGA:Bapanas Buka Suara Terkait Tuduhan Mark Up Impor Beras

BACA JUGA:Bulog dan Bapanas Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Korupsi Impor Beras, Ini Tanggapan Bos Bulog

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads