Membaiknya Indeks Zakat Nasional (IZN) BAZNAS 2024: Momentum Peningkatan untuk Kesejahteraan dan Pemberdayaan

Membaiknya Indeks Zakat Nasional (IZN) BAZNAS 2024: Momentum Peningkatan untuk Kesejahteraan dan Pemberdayaan

Dr. Tantan Hermansah., M. Si. - Ketua Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIKOM UIN Jakarta.--Baznas

Peningkatan ini membuktikan komitmen BAZNAS dalam meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola.

Namun, peningkatan IZN bukan sekadar soal angka, tetapi bagaimana zakat bisa menjadi solusi nyata bagi masalah sosial-ekonomi masyarakat.

Kualitas penyaluran zakat harus diiringi dengan pendekatan strategis, terutama dalam mendorong pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA:Baznas RI Salurkan Infak dari Organisasi Islam Cilegon ke Palestina

Poin Penting dalam Pengelolaan Dana Umat melalui ZISWAF

Pengelolaan dana ZISWAF memikul tanggung jawab besar karena menyangkut amanah umat yang berdimensi religius dan sosial-ekonomi. Beberapa aspek penting yang harus diperhatikan:

1. Transparansi dan Akuntabilitas. Pengelolaan dana ZISWAF harus dilakukan secara terbuka dan akuntabel. Laporan keuangan yang jelas, audit independen, dan transparansi penyaluran adalah kunci menjaga kepercayaan publik. BAZNAS harus memastikan proses penghimpunan dan distribusi zakat berjalan dengan baik.

2. Efisiensi Penyaluran. Tantangan terbesar adalah memastikan zakat, infak, sedekah, dan wakaf disalurkan tepat sasaran. BAZNAS harus menghindari birokrasi yang memperlambat distribusi. Teknologi seperti big data dan AI bisa membantu memetakan penerima zakat lebih presisi.

3. Diversifikasi Sumber Dana. Selain zakat wajib, infak, sedekah, dan wakaf produktif harus digarap serius. Wakaf dapat dikelola produktif melalui investasi di sektor properti, pendidikan, dan kesehatan untuk menjadi sumber pendapatan berkelanjutan bagi BAZNAS.

4. Pemberdayaan Berkelanjutan. Pengelolaan zakat harus berfokus pada pemberdayaan berkelanjutan agar para mustahik dapat menjadi muzaki di masa depan.

BACA JUGA:Baznas RI Salurkan Infak dari Organisasi Islam Cilegon ke Palestina

Perluasan Partisipasi Kelompok Menengah Atas

Partisipasi kelompok menengah atas dalam zakat belum optimal. Padahal, potensi zakat dari kelompok ini sangat besar. BAZNAS perlu menyasar kelompok ini dengan pendekatan yang lebih persuasif dan berbasis komunitas.

Melibatkan mereka dalam program zakat produktif bisa menciptakan kolaborasi kuat. Kelompok menengah atas dapat menjadi katalisator dalam menciptakan ekosistem zakat yang lebih solid.

BACA JUGA:PT Asuransi Ramayana Salurkan Zakat Perusahaan Melalui Baznas

ZISWAF untuk Membangun Komunitas Islam yang Kuat

Dana ZISWAF memiliki potensi strategis besar untuk membangun komunitas Islam yang kuat, bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga sosial, pendidikan, dan dakwah. Beberapa strategi yang bisa dioptimalkan antara lain:

1. Penguatan Ekonomi Komunitas. Zakat produktif dan wakaf dapat dimanfaatkan untuk mendirikan usaha kecil menengah berbasis komunitas, menciptakan ekosistem ekonomi mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads