Komitmen Cagub NTT Simon Kamlasi Perhatikan Ketersediaan Air dan Bebaskan Kekeringan

Komitmen Cagub NTT Simon Kamlasi Perhatikan Ketersediaan Air dan Bebaskan Kekeringan

Calon Gubernur 2024-2029 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigadir Jenderal TNI AD, Simon Petrus Kamlasi menaruh perhatian sangat serius pada ketersedian air bagi pertanian di NTT. -dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Calon Gubernur 2024-2029 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigadir Jenderal TNI AD, Simon Petrus Kamlasi  menaruh perhatian sangat serius pada ketersedian air bagi pertanian di NTT. 

Kamlasi menegaskan pihaknya menaruh perhatian sangat serius pada ketersediaan air bagi pertanian di NTT. 

"Daerah ini harus terutama (diperhatikan) tata kelola air. Sumber-sumber air jangan sampai banyak yang langsung ke laut, tapi dia harus masuk ke embung-embung yang banyak supaya kita punya cadangan air di daratan," ujarnya dikutip pada Senin, 14 Oktober 2024. 

BACA JUGA:2 Line Up EV KIA Ambil Bagian di Wondr Jakarta Running Fest 2024

BACA JUGA:KAI Selamatkan Aset Negara 731 Miliar Lewat Penertiban Ratusan Ribu Meter Persegi Lahan Perusahaan

Dengan teknologi pompa hidram, lanjut Kamlasi, pertanian lahan kering bisa diberdayakan. 

Dalam hal ini, ia berkomitmen untuk memberbanyak teknologi tersebut di masa mendatang. 

"Ke depan kita akan perbanyak lagi. Saya pikir lahan tidur kita terlalu luas dan hanya bangun pada saat musim hujan saja, lalu petani tidak menanam pada musim kemarau. Saya pikir, lahan kita tidak perlu tidur lagi," paparnya.

"Saatnya kita bersama-sama membangunkan lahan-lahan kita. Semua itu kunci utamanya ada di air," tambahnya. 

BACA JUGA:Faldo-Fadhlin Temukan Masalah Lampu Jalan Hingga Sampah saat Blusukan ke Warga

BACA JUGA:Jadwal Ujian SKD dan SKB CPNS Kemenag 2024 Mulai Kapan? Cek Informasinya

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa, semua potensi air yang ada di lembah dan sungai perlu dipompa ke tempat yang tinggi lalu dialirkan ke kebun masyarakat. 

Menurutnya teknologi saat ini sudah semakin canggih di bidang pertanian dan bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat. 

"Lewat pompa hidran yang kita buat ini, kita gunakan lagi teknologi yang hemat air. Jadi hanya jagung saja yang hidup tapi rumput tidak bisa hidup karena panas matahari yang luar biasa di wilayah kita," imbuh Kamlasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: