Yayasan Milik Prabowo Ikut Bantu Dinsos Tangerang Terkait Korban Pelecehan Seksual Panti Asuhan Darussalam An-nur

Yayasan Milik Prabowo Ikut Bantu Dinsos Tangerang Terkait Korban Pelecehan Seksual Panti Asuhan Darussalam An-nur

Yayasan Milik Prabowo Ikut Bantu Dinsos Tangerang Terkait Korban Pelecehan Seksual Panti Asuhan Darussalam An-nur-Disway.id/Candra Pratama-

TANGERANG, DISWAY.ID -- Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indramoko mengatakan bahwa pihaknya ikut membantu Dinas Sosial (Dinsos) Tangerang terkait kondisi para korban pelecehan seksual Panti Asuhan Darussalam An-nur.

"Bukan kami mencampuri dinsosnya tapi adalah membantu dinsos dari hal-hal apa yang perlu kita bantu khusus anak-anaknya," ujar Teguh kepada awak media Senin, 14 Oktober 2024.

BACA JUGA:Dipanggil Prabowo, Yandri Ungkap Isi Pembicaraannya di Kertanegara

BACA JUGA:Heboh Pelecehan Seksual di Yayasan Darussalam An-Nur, Ini Respons DPRD Kota Tangerang

Teguh pun memberikan contoh, ada salah satu korban yang usianya sudah 20 tahun tetapi tidak mengenyam pendidikan. Hal seperti itulah yang nantinya akan dibantu oleh pihak GSN.

"Ada yang 20 tahun, ternyata mereka tidak sekolah dan mereka bahkan ada yang pingin jadi tentara seperti kami," tuturnya.

"Sementara umur sudah 20 tahun, kita harus mencarikan solusi sekolah apa dia, apakah itu paket c atau paket apa, nanti kita akan bantu," sambung Teguh.

Kendati demikian, Teguh juga akan menyortir anak-anak tersebut. Misal, jika si korban ini tidak memiliki orang tua, akan dijadikan satu.

"Kalau ada orang tua, orang tuanya itu akan kita datangi dan tanya maunya seperti apa," urainya.

BACA JUGA:3 Korban Pelecehan di Yayasan Darussalam An-nur Dialami Sejak Anak-anak Hingga Dewasa

Sementara jika korban berasal dari kalangan tidak mampu, kata Teguh, pihaknha akan menyekolahkan mereka sampai selesai. 

"(Bahkan), sampai kita carikan pekerjaan untuk kehidupan dia ke depan," imbuhnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan memberikan pendampingan khusus untuk mengembalikan mental para korban. Tujuannya agar kembali bersemangat.

"Dan kita akan adakan dinas, katakan psikologi atau psikiater untuk mengembalikan mental dia agar kembali semangat bersekolah," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: