Catat, Ini 4 Isu Utama Pendidikan yang Perlu Diatensi Menteri Baru

Catat, Ini 4 Isu Utama Pendidikan yang Perlu Diatensi Menteri Baru

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim-Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Pemerintahan baru tentu turut memberi harapan baru bagi perbaikan pendidikan di Indonesia.

Terlebih, calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah terkuak adalah sosok yang memiliki latar belakang pendidikan kuat.

BACA JUGA:Abdul Mu'ti Diminta Prabowo Jadi Mendikdasmen, Ganti Menteri Ganti Kurikulum?

BACA JUGA:Rekam Jejak Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang Ditunjuk Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Jawab Permintaan Masyarakat?

Yakni Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang juga seorang Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menilai bahwa dipilihnya Mu'ti sebagai Mendikdasmen merupakan pilihan tepat Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membangun pendidikan nasional.

Sementara itu, Salim menyoroti empat isu pendidikan yang akan menjadi pekerjaan rumah dalam kepemimpinan Mu'ti.

"Jadi empat isu utama yang kami pikir harus menjadi prioritas di dalam kepemimpinan Pak Abdul Mukti, pertama isu kualitas pendidikan atau mutu, yang kedua adalah akses/pemerataan, yang ketiga adalah terkait dengan tata kelola termasuk tata kelola guru, dan yang keempat adalah isu relevansi," ungkap Salim kepada Disway, 16 Oktober 2024.

Empat isu utama pendidikan yang perlu diatensi Mendikdasmen adalah:

1. Kualitas Pendidikan

Jika mengacu pada skor PISA, Indonesia terus mengalami penurunan selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Tahun 2000 pertama kali kita ikut PISA, skor literasi kita itu 371, di tahun 2018 juga kembali dengan skor yang sama 371, dan kemarin tahun 2022 itu justru makin menurun 359," ungkap Salim.

BACA JUGA: Abdul Mu'ti Ditunjuk Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Pengamat: Semoga Jadi Angin Segar

Ia menilai bahwa hal ini menjadi indikasi bahwa kualitas pendidikan Indonesia sangat rendah sehingga Menteri Pendidikan yang baru harus mengejar ketertinggalan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: