Alasan Kementerian Kominfo Ubah Nama Jadi Komdigi, Meutya Hafid: Fokus Era Digital

Alasan Kementerian Kominfo Ubah Nama Jadi Komdigi, Meutya Hafid: Fokus Era Digital

Meutya Viada Hafid yang menjadi Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) di dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. -disway.id/anisha aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Kementerian Komunikasi dan Informatika yang semula disingkan Kominfo kini berubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital disingkat Komdigi.

Nama kementerian itu disingkat menjadi Komdigi di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Menteri Komdigi Meutya Hafid menerangkan bahwa perubahan nama singkatan tersebut untuk menjawab tantangan dan menjadi fokus pada digitalisasi.

BACA JUGA:Gopay dan DANA Buka Suara Atas Teguran Kominfo Terkait Judi Online

BACA JUGA:Harta Kekayaan Menteri Komdigi Meutya Hafid Rp 18.7 Miliar

"Nama kementeriannya berubah untuk menjawab tantangan zaman, memang juga menjadi fokus sesuai dengan Asa Cita Pak Prabowo bahwa kita juga akan menitik beratkan kepada digital" jelas Menteri Komdigi Meutya Hafid. 

Sementara itu, beberapa sektor akan menjadi fokus Komdigi selama lima tahun ke depan seperti keamanan digital, pemberantasan pinjaman online (pinjol) ilegal dan judi online (judol).

Menurutnya, sektor keamanan digital perlu ditangani oleh serius hal itu juga merupakan pesan serius masyarakat padanya.

Meutya juga berjanji akan menciptakan internet ramah anak, dan memberikan rasa aman bagi anak-anak di Indonesia dalam mengakses ruang digital.

"Anak-anak bisa terlindungi human trafficking, pornografi anak, kekerasan terhadap anak, itu juga menjadi fokus kita di ruang digital" jelasnya.

BACA JUGA:Menteri Komdigi Meutya Hafid akan Fokus pada Internet Ramah Anak

BACA JUGA:Sertijab Menkominfo ke Menteri Komunikasi dan Digital, Budi Arie Harap Kelanjutan di Bidang Digitalisasi

Dalam bekerja, Meutya akan dibantu oleh dua wakil menteri yang ditunjuk Prabowo yakni Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo.

Untuk menjalankan kinerja tersebut, jajaran menteri Komigi akan berkunjung ke wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) khususnya di timur Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait