Refleksi Kebenaran dalam Bayang-Bayang Narasi Sesat

Refleksi Kebenaran dalam Bayang-Bayang Narasi Sesat

Irwan MT.--

DALAM perjalanan sebuah bangsa, kebenaran sering kali terbenam dalam kabut kebohongan dan kepentingan sesaat.

Rakyat Indonesia telah menyaksikan bagaimana narasi-narasi dibentuk untuk menjatuhkan individu, menciptakan persepsi yang keliru, dan menghalangi perjalanan kebenaran.

Narasi memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk pandangan publik, menata pemikiran, dan memengaruhi jalannya sejarah.

BACA JUGA:Pendidikan era Prabowo Fokus ke Bidang STEM, Siswa Diajari Matematika sejak TK?

Salah satu contoh keteguhan seorang patriot di tengah badai disinformasi dan kebencian adalah Prabowo Subianto.

Sejak awal perjalanan hidup dan karier politiknya, ia tidak goyah oleh serangan fitnah.

Dengan keyakinan bahwa waktu akan memihak pada kebenaran, Prabowo terus melangkah meskipun narasi keliru tentang dirinya berulang kali disebarkan. Seiring waktu, kebenaran selalu muncul sebagai pemenang.

Salah satu narasi yang sering dipelintir berkaitan dengan masa lalu Prabowo di dunia militer. Isu pemberhentiannya dari TNI sering kali disajikan secara keliru, seolah-olah ia "dipecat."

Padahal, Prabowo diberhentikan dengan hormat sesuai aturan TNI dan tetap mendapatkan hak pensiun.

Dengan dianugerahkan pangkat jenderal bintang 4 oleh Presiden Jokowi, narasi sesat tersebut seharusnya sudah tereliminasi. Namun, meskipun fakta ini ada, para pembenci tetap tidak berhenti mengumandangkan bahwa Prabowo dipecat.

Rasionalitas kita seharusnya berfungsi: bagaimana mungkin seseorang dapat dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi jika ia sudah diberhentikan?

Sebagai sosok patriot dan pejuang, Prabowo berdiri teguh di tengah badai caci maki, ejekan, dan fitnah yang tiada henti. Sejak memulai karier politiknya, ia menjadi sasaran berbagai serangan.

BACA JUGA: Komisi I DPR RI Sambut Baik Pembekalan Menteri Prabowo di Akmil Magelang, Sebut Agar Makin Kompak

Namun, ia memilih untuk tetap diam, membiarkan waktu dan kebenaran berbicara. Dengan keteguhan hati dan keberanian, ia membuktikan bahwa kebenaran, meskipun sering kali dibungkam, akan selalu menemukan jalannya untuk bersinar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads