Program Makan Bergizi Gratis Jadi Pertaruhan Jabatan Presiden Prabowo
Uji coba makan bergizi gratis di Tangerang--Candra Pratama
JAKARTA, DISWAY.ID - Program Makan Bergizi Gratis disebut menjadi pertaruhan bagi jabatan Presiden Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, semakin siap ditetapkan pemerintah pada 2025.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan pentingnya program ini untuk memperbaiki kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045.
Bahkan, Dadan menyebut bahwa program ini merupakan pertaruhan jabatan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI.
BACA JUGA:Alasan Program Makan Bergizi Gratis Baru Terealisasi 2025 Diungkap Ponakan Prabowo
Seperti yang diketahui, program Makan Bergizi Gratis merupakan pengembangan dari janji politik Prabowo yang sebelumnya bernama Makan Siang Gratis.
"Program Makan Bergizi adalah pertaruhan jabatan beliau (Prabowo)," ungkap Dadan pada Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, 31 Oktober 2024.
BACA JUGA:Kata Prabowo Soal Efek Domino Program Makan Bergizi Gratis: Penghasilan Rakyat Bisa Tambah
Hal ini menjadi sangat penting mengingat masih banyak anak dari keluarga kurang mampu yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi di masa pertumbuhan.
"Data terbaru dari BPS, kenapa Makan Bergizi Gratis sangat penting untuk menyokong Generasi Emas 2045, ada 5 kategori rata-rata jumlah anggota keluarga atau anggota rumah tangga menurut kelas pengeluaran 2024, mulai dari miskin, rentan miskin, menuju kelas menengah, kelas menengah, kelas atas," paparnya.
BACA JUGA:Kata Ahli soal Makan Bergizi Gratis, Porsi dan Cita Rasa Diukur Sesuai Standar Gizi
Pada kelas atas, rata-rata jumlah anggota keluarga adalah 2,84 yang berarti dari 100 keluarga orang kaya, 28 keluarga memiliki 11 anak.
Bahkan ada keluarga yang tidak punya anak sama sekali.
"Populasi Indonesia bertambah setiap tahun 3 juta atau 6 orang per menit dan 60% lahir dari keluarga miskin yang kalau di daerah percontohan kami di Sukabumi, itu rata-rata punya penghasilan 1 juta bahkan di bawah itu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: