Strategi Ketahanan Pangan Dukung Program Makan Bergizi Gratis Diungkap Kementan dan Bapanas
Strategi ketahanan pangan dukung program makan bergizi gratis diungkap Kementan dan Bapenas.-Dok. Kementan-
JAKARTA, DISWAY.ID – Strategi ketahanan pangan dukung program makan bergizi gratis diungkap Kementan dan Bapenas.
Hal tersebut disampaikan oleh Yudi Sastro selaku Dirjen Kementerian Pertanian dan Nita Yuliani dari Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam ajang
Diketahui bahwa biaya ketahanan pangan sepanjang tahun 2025 mencapai Rp 139.4 triliun seiring dengan Program Makan Bergizi Gratis akan dilaksanakan pada tahun yang sama.
BACA JUGA:Promo 11.11 Shopee, TV Android Hingga iPhone 15 Pro Cuma Rp 11.000, Jangan Terlewatkan!
BACA JUGA:Keren! 5 WNI di Jepang Selamatkan Nenek Tenggelam, Langsung Dapat Penghargaan dari Polisi
Yudi mengungkapkan bahwa kondisi pangan kita pada 2025 tidak masalah dan masih dapat menyuplai stok untuk program makan gratis.
Dengan ketersediaan lahan pertanian 7.380.000 hektar saat ini akan dapat mendukung keutuhan pangan dan ditambah dari program pemerintah dalam mencetak lahan baru.
“Kami optimis bahwa kita akan dapat mencapai kemandirian pangan dengan kondisi ini,” paparnya.
Menurut Yudi, Indonesia akan dapat menuju kemandirian pangan hanya saja bagaimana kita menyatukan langkah menuju kesana.
BACA JUGA:Prabowo Endorse Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Deddy Sitorus: Presiden Turun Kelas
BACA JUGA:Gercep! Pelaku Pembunuhan di Cikupa Ditangkap, Buntut Penemuan Mayat Terbungkus Kasur
Dalam kesempatan itu Yudi juga menyinggung keputusan pemerintah untuk melakukan impor, di mana hal ini terkait dengan kondisi iklim dan adanya alih fungsi lahan.
Akan tetapi hal ini diharapkan akan dapat diatasi dengan rencana pemerintah yang mencetak sawah di mana saat ini sebanyak 3 juta hektar pertahun.
Diharapkan dengan pencetakan lahan ini akan dapat menopang ketahanan pangan hingga 100 tahun kedepan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: