Status Gunung Lewotobi Naik, 4 Bandara di Pulau Flores Ditutup Sementara
Status Gunung Lewotobi Naik, 4 Bandara di Pulau Flores Ditutup Sementara-@id_magma-X
JAKARTA, DISWAY.ID - Ada empat bandara di Pulau Flores ditutup sementara waktu lantaran terkena imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
AirNav Indonesia Cabang Kupang mengonfirmasi bahwa keempat bandara yang ditutup sementara waktu adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Ende, Bandara Soa Bajawa, Bandara Gewayantana di Larantuka, dan Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka.
Bahkan salah satu bandara yakni bandara Frans Seda Maumere selama dua bulan tak lagi bisa beroperasi karena sangat terdampak langsung erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kemudian untuk tiga bandara lainnya menutup kegiatan operasional karena maskapai Wings Air tak lagi berangkat ke beberapa lokasi yang melintasi gunung tersebut.
BACA JUGA:Tempat Nobar Indonesia vs Jepang di Makassar Malam Ini, Gratis Tanpa HTM!
Wings Air membatalkan penerbangan untuk mengedepankan alasan keselamatan akibat potensi dampak debu vulkanik yang dapat mengganggu penerbangan.
Kepala Bandara Ende, Patah Atabri, menjelaskan bahwa secara teknis Bandara Ende tidak ditutup, namun maskapai penerbangan memutuskan untuk membatalkan penerbangan ke kota tersebut akibat abu vulkanik dari erupsi gunung pada jam 4.30 WITA yang menyebabkan gangguan pada jarak pandang.
Selain itu, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, melaporkan bahwa ada 22 penerbangan internasional yang dibatalkan akibat dampak erupsi tersebut.
Pada hari Selasa, 12 November 2024, terdapat 12 keberangkatan dan 10 kedatangan penerbangan internasional yang terdampak, serta 12 penerbangan domestik yang sebelumnya juga terdampak oleh erupsi tersebut.
BACA JUGA:Penerbangan Lion Air Grup ke Lombok Kembali Normal Pasca Erupsi Gunung Lewotobi
Menurut Kementerian Perhubungan, sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terdampak. Hal ini disebabkan oleh abu vulkanik yang membatasi ruang gerak pesawat di udara.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Budi Rahardjo, menyatakan bahwa beberapa bandara yang belum beroperasi termasuk Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, Bandara Soa Bajawa, Bandara Frans Sales Lega Ruteng, serta Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere.
"Sementara itu, Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Lewoleba, Bandara Waingapu, Bandara Salahudin Bima, serta Bandara Lede Kalumbang Tambolaka telah beroperasi," ujar Budi Rahardjo dalam keterangan resminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: