Dosen Besar UGM Sebut Mahasiswa Jadi 'Budak Judol' Kian Marak, Begini Solusinya!

Pengamat investasi, keuangan, dan perbankan Universitas Gadjah Mada I Wayan Nuka Lantara, Ph.D. -Dok. Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Peredaran judi online begitu masif di Indonesia. Bahkan berhasil tembus ke semua kalangan.
Pengamat investasi, keuangan, dan perbankan Universitas Gadjah Mada I Wayan Nuka Lantara, Ph.D. menyebut banyak mahasiswa menjadi "budak judol".
Hal tersebut karena akses judi online di kalangan generasi muda sangat dimudahkan oleh teknologi kekinian.
BACA JUGA:Tersangka Judi Online Kendalikan ASN Komdigi, Agar Tidak Blokir Website Ilegal
Publik tak hilang akal, ketidak situs judi online diblokir, mereka akan menggunakan aplikasi VPN agar bisa menembus proxi.
Selain itu, I Wayan Nuka juga menyayangkan berkembangnya situs judi online karena punya sistem pembayaran yang mudah.
Tak hanya itu, lingkungan yang permisif seolah mewajarkan tindakan perjudian yang dilarang oleh negara.
“Judol (judi online) ini banyak digemari karena modalnya kecil, tapi untungnya berlipat,” ujar Wayan dalam keterangannya, dikutip Sabtu, 30 November 2024.
Dijelaskannya, judi online terbukti mengakibatkan efek negatif, mulai dari sisi ekonomi, psikologis, sosial, dan kesehatan.
Bahkan, saat ini ada istilah gambling disorder bagi orang yang mengalami gangguan kesehatan akibat kecanduan judi online.
BACA JUGA:Menhan Tanggapi Usulan Komisi I DPR agar TNI Ikut Berantas Judi Online: Tak di Garis Depan
Gejala ini muncul ketika seseorang berulang kali mengalami kekalahan, tapi masih tak kapok karena harapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
"Diibaratkan menggali sebuah lubang, makin dia menggali, lubang itu akan makin dalam dan dia akan terjebak di dalamnya," ungkap Wayan.
Bahkan, ia menyebut biaya rehabilitasi korban judi di Jerman lebih besar dibanding transaksi judi itu sendiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: