Anggota DPR RI Fraksi PDIP Siap Diperiksa Terkait Pernyataannya Soal Cawe-cawe Partai Cokelat di Pilkada

Anggota DPR RI Fraksi PDIP Siap Diperiksa Terkait Pernyataannya Soal Cawe-cawe Partai Cokelat di Pilkada

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Yulius Setiarto mengaku siap diperiksa Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI buntut ucapan cawe-cawe Partai Cokelat di Pilkada 2024-Disway.id/Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Yulius Setiarto mengaku siap diperiksa Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.

Yulius menjelaskan pemeriksaan itu terkait dengan laporan dugaan pelanggaran etik Yulius usai tudingan 'Partai Cokelat' alias 'Parcok' cawe-cawe di Pilkada 2024. 

BACA JUGA:PDIP Akui Jawa Tengah Sekarang Bukan Kandang Banteng, Deddy Sitorus: Jadi Kandang Bansos dan Parcok!

BACA JUGA:Rekapitulasi KPU Umumkan Pramono-Rano Menang 50,77% di Kepulauan Seribu, Ini Kata PDIP

"Kalau saya menganggapnya ini kan sebagai mekanisme yang wajar, itu yang pertama dan saya sebagai terlapor dalam konteks ini ya. Saya tetap berprinsip bahwa apa yang saya tayangkan itu ya seperti itu, dan saya akan mempertahankan itu di sidang besok, saya akan memberi penjelasan di sidang besok," kata dia saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senin, 2 Desember 2024.

Legislator dapil Banten itu tak merasa pernyataannya soal parcok atau partai cokelat adalah hoaks dan melanggar kode etik. 

Ia mengaku, pernyataannya tersebut hanya merangkum dari sebuah obrolan podcast yang ditayangkan salah satu media, di mana menyinggung partai cokelat cawe-cawe dalam pilkada. 

"Oh enggak. Enggak (hoaks), sekarang begini. Kalau teman-teman itu mengikuti dari awal sampai akhir postingan saya, yang paling penting di situ yang harus dilihat apa. Saya nggak menyatakan pendapat apa-apa loh disitu. Saya cuma mengatakan, eh ini ada berita dari podcast bocor alus seperti ini loh. Itu kan tayangannya panjang yang bocor alus. Nah yang saya lakukan saya parafrase kan sehingga jadi pendek. Inti dari podcast bocor alus itu seperti ini, kan gitu. Lalu saya meminta kepada polisi klarifikasi ini bener atau enggak. Karena kalau tidak ada klarifikasi yang jelas, problemnya itu akan berlarut-larut gitu loh," jelasnya. 

BACA JUGA:Connie Dipanggil Polda Metro Jaya, Tim Hukum PDIP Menduga Bentuk Kriminalisasi

BACA JUGA:Pecat Effendi Simbolon Pasca Bertenu Jokowi, PDIP: Kalau ke Prabowo Gak Apa-apa

Yulius mengaku tak ada niatan untuk memojokkan institusi Polri. Yulius menyebut posisinya untuk memverifikasi kabar yang beredar di publik.

"Iya lah (bukan memojokkan) saya ini bagaimana pun keluarga besar Polri. Adik saya itu yang menjadi polisi itu ada tiga, kakek saya itu polisi. Tidak mungkin saya akan melakukan fitnah atau tuduhan yang tidak berdasar," jelas Yulius.

Sebagai informasi, video tersebut diunggah Yulius melalui akun tiktoknya pada 25 November 2024 lalu.

Dalam video itu, Yulius menanggapi temuan Bocor Alus Politik yang dirilis Tempo mengenai dugaan keterlibatan aparat di Pilkada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads