Kubu RIDO Persoalkan Banyak Warga Tak Dapat Formulir C6, Tim Pramono-Rano: Mengada-ngada!

Kubu RIDO Persoalkan Banyak Warga Tak Dapat Formulir C6, Tim Pramono-Rano: Mengada-ngada!

Bendahara Timses Pramono-Rano, Charles Honoris mengatakan formulir C6 hanya bersifat pemberitahuan.-Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kubu pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung - Rano Karno merespon pernyataan kubu Ridwan Kamil-Suswono yang menyebut KPU tak profesional karena banyak warga yang tak mendapatkan formulir C6.

Bendahara Timses Pramono-Rano, Charles Honoris mengatakan formulir C6 hanya bersifat pemberitahuan.

Sehingga, kata dia, tidak mendapat surat C6 takkan membuat calon pemilih kehilangan hak mencoblos.

BACA JUGA:Tim RIDO Persoalkan Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilgub, Kubu Pramono: Bukan Hanya di Jakarta

BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024, Buruan Cek

"Yang perlu ditegaskan adalah C6 sifatnya adalah pemberitahuan. Tidak mendapatkan C6 itu bukan berarti calon pemilih kehilangan haknya untuk memilih," kata Bendahara Timses Pramono-Rano, Charles Honoris, saat jumpa pers di Cemara, Jakarta Pusat pada Selasa, 3 Desember 2024.

Ia pun membantah anggapan adanya konspirasi besar atau manipulasi terkait distribusi C6 di Jakarta.

“Artinya kalau dikatakan bahwa karena C6 tidak terdistribusi dengan baik, sehingga seolah-olah di Jakarta ini ada konspirasi besar, ada upaya manipulasi, ini adalah sesuatu yang mengada-ada,” tambahnya.

BACA JUGA:Barcelona Ngamuk Usai Tiga Laga Tak Pernah Menang, Mallorca Dihajar 5-1 di La Liga Spanyol

BACA JUGA:Link dan Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs Laos dan Filipina di Piala AFF 2024, Dijual Pukul 10.00 WIB

Ia menegaskan calon pemilih tetap dapat menyalurkan hak pilihnya meski tidak mendapat surat C6. Asalkan, kata Charles, calon pemilih terdata dalam DPT dan membawa KTP ke TPS.

"Calon pemilih tetap bisa datang ke TPS dengan membawa KTP asalkan yang bersangkutan terdaftar di TPS tersebut, yang bersangkutan tetap bisa memilih, bahkan yang tidak terdaftar pun bisa datang ke TPS sebagai pemilih tambahan," paparnya.

"Warga memberikan hak pilihnya pada jam 12 sampai jam 1. Artinya kalau dikatakan bahwa karena C6 tidak terdistribusi dengan baik, sehingga seolah-olah di Jakarta ini ada konspirasi besar, ada upaya manipulasi, ini adalah sesuatu yang mengada-ada," ujarnya.

BACA JUGA: Percepat Target Ekonomi 8 Persen, Kemenperin Akan Dorong Pertumbuhan Kawasan Industri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads