Pemerintahan Suriah Direbut Pemberontak, Presiden Bashar al-Assad Kabur Keluar Negeri

Penguasaan Homs juga merupakan simbol kuat dari kebangkitan dramatis gerakan pemberontak dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun. 

Sebagian besar wilayah Homs hancur oleh pengepungan yang melelahkan antara pemberontak dan tentara bertahun-tahun yang lalu. 

BACA JUGA:Kode Redeem FF Hari Ini yang Masih Aktif 8 Desember 2024, Serbu SG2 Terbaru

BACA JUGA:Wow! Biaya Perawatan di Ria Beauty, Sekali Treatment Capai Puluhan Juta Rupiah

Komandan Hayat Tahrir al-Sham Abu Mohammed al-Golani yang merupakan pemimpin pemberontak utama, menyebut penguasaan Homs sebagai momen bersejarah dan mendesak para pejuang untuk tidak melukai.

Setelah memasuki kota, para pemberontak membebaskan ribuan tahanan dari penjara kota.

Sedangkan pasukan keamanan bergegas meninggalkan kantor mereka dan dengan tergesa-gesa setelah membakar dokumen yang ada.

BACA JUGA:RK-Suswono Gugat Hasil Pilkada ke MK, Pramono: Kami Tidak Temukan Kecurangan

BACA JUGA:Indosat Ooredoo Hutchison dan Nokia Perluas Jaringan 4G dan 5G, Tingkatkan Inklusi Digital di Wilayah Terpencil Indonesia

Penduduk sejumlah distrik Damaskus turun ke jalan untuk memprotes Assad pada Sabtu malam, dan pasukan keamanan tidak mau atau tidak mampu untuk menindak.

Komandan pemberontak Suriah Hassan Abdul Ghani mengatakan dalam sebuah pernyataan Minggu pagi bahwa operasi sedang berlangsung untuk "membebaskan sepenuhnya" pedesaan di sekitar Damaskus dan pasukan pemberontak sedang melihat ke arah ibu kota.

Sedangkan satu pinggiran kota, patung ayah Assad, mendiang Presiden Hafez al-Assad, dirobohkan dan dihancurkan.

Tentara Suriah mengatakan mereka memperkuat pasukan di sekitar Damaskus, dan televisi pemerintah melaporkan pada hari Sabtu bahwa Assad masih berada di kota itu.

BACA JUGA:Ungkapan Rasa Syukur Pemain SMA Bukit Sion saat Jadi Juara Lawan Jubilee di Final DBL Jakarta

BACA JUGA:Lapor Mas Wapres Berikan Tindak Lanjut Aduan Terkait Pertanahan

Sumber: